Pengaruh Suhu Penyeduhan Minuman Herbal Kombinasi Daun Kelor Dengan Buah Belimbing Wuluh Terhadap Kadar Total Fenol
Abstract
Senyawa fenolik sebagai senyawa biologik aktif sangat penting bagi manusia. Senyawa ini berperan sebagai aktivitas antioksidan yang membantu melawan penyakit akibat radikal bebas, mencegah penumpukan lemak, mengatasi obesitas serta penyakit degeneratif yang lain. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh suhu penyeduhan dan variasi formulasi minuman herbal daun kelor dan buah belimbing wuluh terhadap kadar total fenol. Penelitian ini menggunakan design Acak Faktorial, data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilakukan uji lanjut Duncan apabila terdapat perbedaan dengan software SPSS. Berdasarkan hasil uji, pengaruh suhu penyeduhan padda setiap variasi formulasi memberikan hasil berbeda signifikan dengan Pvalue < 0,05. Akan tetapi pada rasio 25:75 menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan Pvalue>0,05. Begitu juga dengan pengaruh variasi formulasi pada setiap suhu penyeduhan yang juga menunjukkan hasil yang berbeda signifikan, akan tetapi pada suhu penyeduhan 700C mununjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Kadar fenol tertinggi terdapat pada formulasi (F190) 100% daun kelor (18,655 mg GAE/100g) dan kadar total fenol paling rendah terdapat pada formulasi (F570) 100% buah belimbing wuluh (6,265 mg GAE/100g). Untuk mengurangi rasa dan aroma langu dari daun kelor, dapat ditambahkan buah belimbing wuluh dengan kombinasi 25% dari berat total (0,5 gr/2 gr) dan diseduh dengan suhu 900C. Kesimpulannya, Terdapat pengaruh antara perbedaan suhu penyeduhan dan perbedaan variasi formulasi terhadap kadar total fenol.