Inovasi Kemasan Produk UMKM Bonggolan Branding dan Pemasaran di E-Commerce Desa Mriyunan
Abstract
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan di Desa Mriyunan , Sidayu, Kabupaten Gresik. Pelaksanaan
program kerja dari program manajemen adalah mengembangkan inovasi kemasan produk
bonggolan pada salah satu UMKM. Bonggolan adalah jajanan berbentuk lonjong yang terbuat
dari bahan dasar daging ikan yang dicampur tepung kanji yang ditambah dengan garam dan
bawang putih. Jajanan ini berasal dari daerah pesisir Gresik, Jawa Timur.. Bonggolan
termasuk produk olahan ikan dan produk perishable food dimana produk tersebut yang mudah
terkontaminasi oleh mikroba saat proses penyimpanan. Dengan masa simpan yang pendek
akan membuat produksi serta distribusi produk tidak bisa menjangkau pasar di wilayah
tertentu. Dengan mengembangkan inovasi pada produk bonggolan ini kita dapat
memperpanjang masa penyimpanan dengan menerapkan kemasan vakum sebagai kemasan
sekundernya, dari produk bonggolan dikemas dengan daun pisang dan kemasan vakum.
Pengemasan vakum pada produk pangan biasanya menggunakan jenis plastik poly propylene
dan tidak terdapat oksigen, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob.
Bonggolan yang hanya dikemas dengan daun pisang bisa bertahan sekitar 12-24 jam pada
suhu ruang, 2-3 hari suhu dingin, dan 14 hari suhu beku. Tujuan dengan mengembangkan
inovasi kemasan bonggolan dari kemasan daun pisang menjadi kemasan vakum diharapkan
masa penyimpanan produk menjadi lebih lama dan dapat membantu salah satu UMKM di
Desa Mriyunan agar produk tersebut dapat dipasarkan lebih luas. Progam ini melibatkan
variasi dalam mendesain kemasan, isi kemasan, dan metode penjualan. Program ini
memberikan inovasi baru pada kemasan sebagai produk yang dapat meberikan kontribusi baru
sebagai produk bernilai tambah dengan daya saing pasar yang lebih tinggi. Dengan kemasan
vakum, bonggolan ini nantinya dapat memberikan wawasan yang baru bagi UMKM
khususnya pelaku usaha dalam meningkatkan mutu dan ekomomi di Desa Mriyunan.