Mereduksi Waste pada Konstruksi Pembangunan Fasilitas Gedung di Universitas Riau dengan Konsep Lean Construction Studi Kasus : PT. Brantas Abipraya
Abstract
PT.Brantas Abipraya melaksanakan proyek pembangunan fasilitas gedung di Universitas Riau merupakan proyek yang bertujuan untuk penambahan gedung fakultas terbaru yaitu Ilmu Kesehatan, Gedung Perpustakaan, Laboratorium Terintegrasi, serta gedung-gedung lainnya. Proyek ini dikerjakan oleh tiga kontraktor BUMN salah satunya PT. Brantas Abipraya. Nama proyek pembangunan fasilitas gedung di Universitas Riau yaitu pekerjaan pembangunan fisik CRW-01 PIU ADB UNRI LOAN ADB 3749-INO (Gedung Perkuliahan Terpadu, Gedung Laboratorium Terpadu, Gedung Utama Ilmu Kesehatan, Gedung Serbaguna Universitas Riau). Lokasi proyek berada di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru terletak di kawasan kampus Binawidya Universitas Riau jalan H.R. Soebrantas KM. 12,5 Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru. Pemberi tugas yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Riau. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu 426 (empat ratus dua puluh enam) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Kemudian jangka waktu pemeliharaan yaitu 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST 1). Adapun nilai kontrak dengan nominal Rp. 212.000.000.000,00 (dua ratus dua belas milyar rupiah) Exclude PPN, sumber dana berasal dari ADB UNRI LOAN ADB 3749-INO. Jenis kontrak yaitu harga satuan/Unit Price. Dengan sistem pembayaran uang muka 15%;Termin Milestone per 5%. Keterlambatan suatu proyek konstruksi dapat terjadi akibat tidak produktifnya setiap elemen-elemen yang terlibat didalam proyek tersebut. Keterlambatan dapat perdampak pada terjadinya pemborosan (waste). Waste mengakibatkan terjadinya kerugian biaya pada suatu proyek konstruksi. Perbaikan dengan metode Lean Construction dilakukan dalam penelitian ini. Waste yang terjadi di identifikasi dengan metode WAM (Waste Assessment Model). Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan waste yang muncul yaitu waste defect sebesar 19,46%, waste inventory sebesar 20,27%, waste motion 15,31%, waste overproduction sebesar 14,65, waste waiting 11,24%, waste transportation 11.08% dan design and service 3,15%. Kerugian biaya akibat waste tersebut adalah sebesar Rp. 9.052.400.000. Faktor yang menyebabkan terjadinya waste tersebut adalah lingkungan yaitu cuaca yang tidak dapat diprediksi, terjadi kerusakan pada mesin, keterlambatan ketersediaan material, penyimpanan material yang tidak pada tempatnya, serta pekerja yang tidak ahli.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.