PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK BRIKET ARANG DARI LIMBAH BONGGOL JAGUNG GUNA MENINGKATKAN KAPASITAS EKONOMI MASYARAKAT DESA BRINGIN, KABUPATEN TUBAN
Abstract
Saat ini penting untuk mencari sumber alternatif energi yang dapat membantu masyarakat yang berbasis potensi lokal, salah satunya adalah dengan briket bonggol jagung. Secara geografis Desa Bringin itu berada di Kecamatan Montong Kabupaten Tuban. Berdasar data tubankab.bps.go.id Tahun 2018 lahan pertanian jagung di Kecamatan tersebut mencapai 18474 Ha dengan produksi105 265 Ton. Artinya, secara mayoritas masyarakat Bringin dan sekitarnya berprofesi petani, khususnya petani jagung. Karena area lahan pertaniannya bersifat tadah hujan. Produk jagung memiliki nilai ekonomis dengan penawaran harga Rp 4.800 untuk kadar air 17 persen dan Rp 3.100 dengan kadar air 35 persen. Selain itu, pohon jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak. Hasil melimpah dari produksi jagung tersebut kontradiktif secara nilai guna ekonomis dengan bonggol jagungnya yang dianggap sampah dan dibakar tanpa ada penambahan nilai, padahal apabila menjadi briket arang dapat berkisar harga jual Rp. 4.000,-/kg. Tidak ada pemanfaatan ini lebih dikarenakan minimnya transfer pengetahuan dan pengenalan teknologi tepat guna mengenai pengolahan bonggol jagung menjadi briket arang yang secara otomatis memberi kontribusi pendapatan.