DEMPLOT PENDEDERAN UDANG VANAME ( LITOPENAEUS VANNAMEI) DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK PADA KOLAM TERPAL SECARA INTENSIF DI KECAMATAN DUDUK SAMPEAN KABUPATEN GRESIK
DOI:
https://doi.org/10.30587/dedikasimu.v5i2.5664Keywords:
bioflok, duduk sampean, vaname, survival rate, kolam bundarAbstract
Demplot pendederan udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada Kegiatan pengabdian masyarakat program studi budidaya perikanan bertujuan untuk deseminasi teknologi. Melalui program tersebut diharapkan mampu meningkatkan angka kehidupan udang vaname (SR) yang dipelihara pada tambak tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wadak Kecamatan Duduk Kabupaten Gresik. Menurunnnya daya dukung lahan serta keseimbangan linkungan, mengakibatkan nilai angka kehidupan benih udang yang ditebar nilainya sangat rendah. Beberapa upaya telah dilakukan seperti penambahan input benih yang lebih banyak dari biasanya, akan tetapi hasil hasil panen udang tidak mengalami peningkatan, justru sebaliknya semakin meningkatkan biaya operasional produksi, akibatnya keuntungan yang didapatkan semakin sedikit. Teknologi bioflok merupakan teknologi yang dikembangkan dengan memadukan penanganan buangan limbah hasil budidaya dan mereduksi jumlah penggunaan air. Secara umum teknik ini memiliki kelebihan seperti biaya operasional yang lebih kecil dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Berdasarkan hasil demplot yang dilaksankan selama 4 minggu pada mitra bintang muda didapatkan bahwa benih udang vaname tingkat Survival rate (SR) sebesar 70 %. Tingginya nilai tersebut diduga karena kesiapan pakan alami yang tersedia secara optimal. Diperkirakan panen udang lebih cepat dari biasanya. Biasanya udang vaname dapat panen pada umur 3- 4 bulan, namun dengan menggunakan teknik bioflok pada kolam terpal yang pada proses penggelondongan dilakukan selama 1 bulan, udang vaname dapat dipanen Pada umur 1.5 – 2.5 bulan.
References
Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A. P., V, B. M., Saputra, D. K., & Retno, N. (2017). Studi kegiatan budidaya pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan penerapan sistem pemeliharaan berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan.
Buana Basir, P. (2013). Kinerja probiotik Lactococcus lactis dalam saluran pencernaan udang vanamei (Litopenaeus vannamei) dengan pemberian pakan yang disuplemen prebiotik kacang hijau. Universitas Hasanuddin makasar.
De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., & Verstraete, W. (2008). The basics of bio-flocs technology: The added value for aquaculture. Aquaculture, 277(3–4), 125–137. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2008.02.019
Ekasari, J. (2009). Teknologi biotlok: teori dan aplikasi dalam perikanan budidaya sistem intensif bioflocs technology: theory and application in intensive aquaculture system. Jumal Akuakultur Indonesia, 8(2), 117–126.
Gunarto, & Suwoyo, H. S. (2008). Produksi bioflok dan nilai nutrisinya dalam skala laboratorium. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011, 1009–1018.
Hapsari, F. (2016). The effect of fermented and non fermented biofloc inoculated with bacterium bacillus cereus for catfish (Clarias gariepinus) juveniles. AACL Bioflux, 9(2), 334–339.
Hargreaves, J.A. (2013). Biofloc production systems for aquaculture (Vol. 4503, pp. 1-11). Stoneville, MS: Southern Regional Aquaculture Center, 4503, 1–12.
Syadillah, A., Hilyana, S., & Marzuki1, M. (2020). Pengaruh penambahan bakteri (Lactobacillus sp.) Dengan konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan udang vaname ((LitopenaeusVannamei). Jurnal Perikanan, 10, 8–19.
Tahe, Is., Suwoyo, H. S., & Fahrur, M. (2015). Aplikasi probiotik rica dan komersial pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) pola intensif. 2012, 435–445. https://bppbapmaros.kkp.go.id/wp-content/uploads/2016/07/FITA_010.pdf
Tuiyo, R., Lamadi, A., & Pakaya, D. (2001). Pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname ( Litopenaeus vannamei ). In Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi (Vol. 2, Issue 41).