USULAN PERAWATAN MAINTANANCE TASK UNTUK MESIN B-67 DENGAN PENDEKATAN METODE REALIBILITY CENTERED MAINTANANCE DI PT BUMIMULIA INDAH LESTARI PLANT GRESIK (Studi Kasus PT BUMIMULIA INDAH LESTARI PLANT GRESIK)
Abstract
PT Bumimulia Indah Lestari – Gresik adalah salah satu cabang perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan botol kemasan plastik. Terdapat tujuh mesin yang di gunakan untuk memproduksi botol kemasan plastik yaitu lima mesin produksi botol oli yang di suplay ke pertamina yaitu mesin B-28, B-27, B41, B30 dan B51 dan satu mesin yang memproduksi botol untuk petronika yaitu B17 dan dua mesin yang di gunakan untuk memproduksi jerrycan plastik untuk minyak yang di suplay ke PT KIAS yaitu B67. Di PT Bumimulia Indah Lestari menerapkan sistem pemeliharaan corrective maintenance, yaitu melakukan perbaikan ketika terdapat kerusakan atau kendala saat beroprasi. Urutan pengerjaan dalam penelitian ini antara lain adalah ; studi referensi, pengumpulan data komponen kritis berdasarkan pada data downtime,pemilihan komponen kritis menggunakan diagram Pareto, Functional Block Diagram, identifikasi penyebab kegagalan, RCM Decesion worksheet, Penentuan distribusi waktu antar kerusakan dan distribusi waktu antar perbaikan, penentuan interval perawatan , analisa hasil, dan pengambilan kesimpulan dan saran. Berdasarkan dari pengumpulan, pengolahan, dan analisa data didapatkan bahwa interval perawatan berdasarkan RCM Decision Worksheet untuk komponen yang memiliki kegagalan potensial diantaranya adalah kompenen Nodding Error dengan interval perawatan selama 4,18 jam dan mengalami breakdown sebanyak 34 kali dalam 1 tahun, komponenSensor Error dengan interval perawatan selama 4,54 jam dan mengalami breackdown sebanyak 30 kali dalam 1 tahun, dan komponen Trip Mcdengan interval perawatan selama 28,17 jam dan mengalami breackdown sebanyak32 kali dalam 1 tahun. Dalam hal ini seharusnya pihak perusahaan diharapkan mendata atau mengakses secara lengkap seluruh kerusakan yang terjadi pada mesin botol B67 sehingga dapat dibuatkan program tentang keandalan, jadwal perawatan, penggantian komponen, dan persediaan dengan tepat. Sedangkan untuk komponen yang masih mengalami breakdown maintenance, diharapkan agar melakukan tindakan perawatan pencegahan secara intensif untuk menghindari terjadinya kerusakan yang dapat mempengaruhi berhentinya proses produksi
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.