Determinan Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor Kontrasepsi Suntik Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA)
Abstract
Kenaikan berat badan (BB) merupakan efek samping yang umum pada wanita pengguna kontrasepsi suntik Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA). Pada penggunaan terus-menerus kontrasepsi ini selama 2-3 tahun, dapat meningkatkan lemak tubuh sebanyak 3,4%. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kenaikan BB pada akseptor Suntik DMPA di Desa Kelampai Setolo.Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik untuk mempelajari hubungan usia, paritas, lama pemakaian, dan aktivitas fisik dengan kenaikan BB pada akseptor suntik DMPA. Populasi dalam penelitian adalah seluruh akseptor suntik DMPA di Desa Kelampai Setolo Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dengan sampel sebanyak 69 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan pengisian kuesioner. Instrumen yang digunakan adalah timbang BB dan lembar kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji Spearman’s Rho untuk analisis bivariat dan regresi logistik berganda untuk analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,9% responden berusia 20-35 tahun, 43,5% multipara, 49,3% telah menggunakan DMPA selama lebih dari 12 bulan, dan 52,2% memiliki aktivitas fisik sedang. Kenaikan berat badan kurang dari 5 kg ditemukan pada 52,2% responden. Terdapat hubungan signifikan antara usia (p = 0,015), paritas (p = 0,010), lama pemakaian (p = 0,006), dan aktivitas fisik (p = 0,013) dengan kenaikan berat badan. Keempat faktor ini secara bersama-sama menjelaskan 43,4% variasi kenaikan berat badan. Pemantauan kenaikan berat badan penting dilakukan untuk mencegah obesitas dan risiko kesehatan yang terkait. Harapan setelah dilakukannya penelitian ini adalah dapat mengedukasi akesptor Suntik DMPA agar dapat mengimbangi efek samping dari kontrasepsi ini dengan cara melakukan pola hidup yang sehat.