Studi Risiko Gangguan Fungsi Paru Terhadap Perokok Di Kalangan Remaja
Abstract
Rokok telah menjadi salah satu gaya hidup di kalangan remaja. Penggunaan rokok pada kelompok usia remaja semakin meningkat setiap tahunnya. Banyak remaja beranggapan bahwa merokok di usia muda belum memberikan dampak negatif dari kesehatan. Asap rokok yang masuk kedalam saluran pernapasan secara langsung dapat mempengaruhi fungsi paru. Hal ini dikarenakan banyaknya radikal bebas yang masuk kedalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko gangguan awal fungsi paru pada perokok di kalangan remaja. Penelitian ini menggunakan metode observational dengan desain Case Control. Remaja usia 18-25 tahun akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu perokok dan non perokok. Kedua kelompok akan dilakukan tes fungsi paru untuk mengukur FEV-1 dan FVC dengan menggunakan spirometri. Responden dinyatakan memiliki gangguan fungsi paru, apabila nilai FEV-1/FVC kurang dari 0,7. Data yang diperoleh akan dilakukan uji Odd Ratio untuk mengetahui peningkatan risiko. Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan risiko gangguan fungsi paru pada kelompok perokok sebesar 14 dibandingkan dengan kelompok non perokok. Selain itu, hasil spirometri juga memperlihatkan perbedaan pada kedua kelompok (p<0,05). Permasalahan kesehatan akibat rokok belum diperlihatkan pada perokok usia remaja. Namun perokok pada usia remaja memiliki risiko yang lebih besar terkena gangguan fungsi paru dibandingkan dengan non perokok.