Pengaruh Konseling Behavioral Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Kasus Kekerasan Seksual
Abstract
Kekerasan seksual beberapa tahun terakhir meningkat terutama di kalangan remaja. Keamanan dan kenayaman pada remaja sangat mengkhawatirkan, hal ini dikarenakan peaku kekerasan seksual bisa berasal dari berbagai kalangan, baik dari orang yang terdekat sepert keluarga tetangga, dan orang yang tidak dikenal, oleh karena itu, kekerasan seksual pada remaja perlu mendapatkan perhatian bagi seluruh elemen masyarakat. Salah satu dampak psikis yang dialami korban kasus pelecehan seksual salah satunya adalah kehilangan percaya diri. Kepercayaan diri meningkat pada korban akibat pelecehan seksual dapat dilakukan dengan cara konseling, dengan metode konseling behavioral. Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest-Post Test Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 responden. Dengan kriteria inklusi sebagai berikut : korban kekerasan seksual, berada pada tempat rehabilitasi, berusia 15 – 18 tahun. Tehnik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu seluruh populasi. Analisa data dalam penelitian ini dibedakan menjadi analisa univariat dalam bentuk distrubusi frekuensi antara lain usia, jenis kelamin, usia berapa terjadi pelecehan seksual, siapa yang melakukan pelecehan seksual, dan analisa bivariat dalam bentuk uji wilcoxon sign rank test Dari hasil uji wilcoxon signed test didapatkan nilai Z sebesar -4.832 dan nilai asymp sig. (2-tailed) 0.000 lebih kecil dari tingkat alfa 5%(0,05) sehingga menolak ho, maka kesimpulannya terdapat perbedaan kepercayaan diri antara sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan. anak korban pelecehan seksual terdapat anak yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, selain itu ada juga yang memiliki kepercayaan diri yang sedang dan tinggi. Untuk itu anak yang memiliki kepercayaan diri yang rendah diberikan treatment berupa konseling cognitive behavior. Setelah diberikan delapan kali treatment ternyata konseling cognitive behavior memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepercayaan diri anak korban pelecehan seksual.