Perbedaan Kualitas Tidur Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Rendaman Kaki Dengan Air Hangat

Authors

  • Roufuddin Roufuddin Stikes ABI Surabaya
  • Mohammad Syaifuddin Stikes Insan Se Agung Bangkalan

DOI:

https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i2.2305

Keywords:

Tidur, Terapi, Lansia

Abstract

Gangguan tidur dapat mengakibatkan masalah serius bahkan menurunkan kualitas hidup, hal ini sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah pemberian rendam kaki dengan air hangat di Desa Sukolilo Barat Bangkalan.

Jenis penelitian ini adalah pra-experiment design, dengan pendekatan one-group pretest-posttest design. Populasi sebanyak 41 lansia di Desa Sukolilo Barat, dan jumlah sampel sebanyak 30 lansia yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Variabel independen penelitian adalah rendam kaki dengan air hangat, variabel dependennya kualitas tidur pada lansia. Alat ukur dengan kuesioner PSQI. Uji statistik menggunakan Wilcoxon Rank Test.

Kualitas tidur sebelum dilakukan rendam kaki dengan air hangat dengan kualitas tidur kurang sebanyak 15 lansia (50%), 12 lansia cukup (40%), dan baik sebanyak 3 lansia. Kualitas tidur sesudah dilakukan rendam kaki dengan air hangat dengan kualitas tidur baik sebanyak 13 lansia (43,3%), 15 lansia cukup (50%), dan 2 lansia kurang. Dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (p<  0,05). Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki dengan air hangat.

Kualitas tidur bisa ditingkatkan bila lansia mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur seperti faktor usia, lingkungan, makanan dan cara meningkatkan kualitas tidur dengan baik dan benar.

 

References

1. Potter & Perry. (2009). Keperawatan Fundamental. Ed.7. Jakarta: Salemba Medika.
2. Puspitaningrum, W. (2015). Hubungan Frekuensi Berkemih dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan Bantul. Diambil dari http://opac.unisayogya.ac.id. Diakses pada tanggal 15 November 2016.
3. Kurniasari. (2015). Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia. Diambil dari http://repository.unair.ac.id. Diakses pada tanggal 17 November 2016.
4. Kozier. (2010). Buku Ajaran Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek. Ed.7. Jakarta: EGC.
5. Stanley. (2006). Buku Ajaran Keperawatan Gerontik. Ed.2. Jakarta: EGC.
6. Ganong, W.F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.22. Jakarta: EGC
7. Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Ed.3. Jakarta: EGC.
8. Khasanah. (2012). Pengaruh relaksasi terhadap kualitas tidur lansia. Diambil dari http://jurnalperawat.stikespemkabjombang.ac.id. Diakses pada tanggal 17 November 2016.
9. Permady, G. (2015). Pengaruh rendam kaki dengan air hangat. Diambil dari http://repository.uinjkt.ac.id. Diakses pada tanggal 17 November 2016.
10. Priyoto. (2015). NIC dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: Salemba Medika.
11. Huda, A. (2015). Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Pemenuhan Tidur Pada Pasien Preoperatif Di RSU Dr.H.Koesnandi. Diambil dari http://fikes.unmuhjember.ac.id. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2017.
12. Sutawijaya. (2010). Bugar & Fit dengan Terapi Air. Yogyakarta: Media Baca.
13. Syarif, M. (2015). Pengaruh Terapi Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Dusun Cambahan Gamping Sleman Yogyakarta. Diambil dari opac.unisayogya.ac.id. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2017.

Downloads

Published

2021-03-18

How to Cite

Roufuddin, R., & Syaifuddin, M. (2021). Perbedaan Kualitas Tidur Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Rendaman Kaki Dengan Air Hangat. Indonesian Journal of Professional Nursing, 1(2), 63–72. https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i2.2305

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.