PERBEDAAN PERILAKU KEKERASAN SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN
DOI:
https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2050Keywords:
Relaksasi Nafas Dalam, Pasien Perilaku KekerasanAbstract
Perilaku kekerasan merupakansalah satu contoh gangguan jiwayang sering terjadi di
kehidupanmasyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan perilaku kekerasan
sebelum dan sesudah terapi relaksasi nafas dalam pada pasien perilaku kekerasan.
Metode penelitian ini menggunakan One Group Pretest - Postest Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah 32 pasien perilaku kekerasan di ruang Kenari dan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 pasien perilaku kekerasan yang diperoleh menurut kriteria inklusi. Teknik pengambilan
sampel diambil menggunakan Consecutive Sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah
observasi RUFA. Data dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Testdengan nilai
signifikansi p<α , α = 0,05.
Dari hasil penelitian sebelum terapi relaksasi nafas dalam diperoleh kategori perilaku kekerasan
sedang (80%) dan kategori perilaku kekerasan ringan (20%). Sesudah terapi relaksasi nafas dalam
diperoleh kategori perilaku kekerasan ringan (83,3%) dan kategori perilaku kekerasan sedang
(16,7%). Dari hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan ada perbedaan perilaku
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya dengan nilai kemaknaan (p = 0,000<0,05).
Kesimpulannya adalah ada perbedaan perilaku kekerasan sebelum dan sesudah terapi relaksasi
nafas dalam pada pasien perilaku kekerasan. Maka dengan ini terbukti adanya penurunan perilaku
kekerasan sesudah diberikan terapi relaksasi nafas dalam.
References
Relaksasi Napas Dalam terhadap
Penurunan Persepsi Nyeri pada Lansia
dengan Artritis Reumatoid.
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kepera
watan/article/view/179
Hamid, A.Y. (2008). Bunga Rampai Asuhan
Keperawatan Kesehatan
Jiwa.Jakarta:EGC
Kustanti, E & Widodo, A. (2008). Jurnal. Pengaruh
Teknik Relaksasi Terhadap
Perubahahan Status Mental Skizofrenia
di Rumah Sakit Jiwa Surakarta.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle
/11617/498
Kusumawati F dan Hartono, Y. (2010). Buku
Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika Kelliat, B.A. (2012).
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
EGC
Nanny & Sujarwo. (2010). Jurnal. Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Tingkat Emosi Klien Perilaku
Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pendekatan Praktis.
Jakarta : Salemba Medika.
Sumirta, N, dkk. (2013). Jurnal. Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap
Pengendalian Marah Klien Dengan
Perilaku Kekerasan.
http://poltekkesdenpasar.ac.id/files/J
URNAL%20GEMA%20KEPERA
WATAN/JUNI%202014/Nengah%2
0Sumirta,%20dkk.pdf
Videbeck, S. (2008). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa.Jakarta:EGC
Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa (Edisi Revisi).
Bandung : Refika Aditama.
Yuhanda, D, dkk. (2013).Jurnal. Efektivitas
terapi relaksasi nafas dalam dan
tertawa dalam mengontrol perilaku
kekerasan pada pasien perilaku
kekerasan di RSJD Dr.Amino Gondo
Hutomo Semarang.