Perbedaan Kualitas Tidur Pasien Pneumonia Antara Pre Dengan Post Terapi BOP
DOI:
https://doi.org/10.30587/ijpn.v5i1.8198Keywords:
Kualitas Tidur, Pasien Pneumonia, Terapi BOP (Terapi Benson dan Terapi Relaksasi Otot Progresif)Abstract
Gangguan tidur menjadi salah satu masalah keperawatan yang terjadi pada pasien pneumonia. Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur dimana gangguan tidur menjadi salah satu komponen untuk mengukur kualitas tidur. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan dari 106 pasien pneumonia sebanyak 48 orang mengalami gangguan tidur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur pasien pneumonia antara pre dengan post terapi BOP (terapi Benson dan terapi relaksasi otot progresif). Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan desain pretest-posttest one group design. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling dan didapatkan sampel 20 orang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil analisis berdasarkan uji Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh signifikansi = 0,000. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kualitas tidur pada sampel penelitian yaitu kualitas tidur baik sebanyak 12 orang (60%) dan kualitas tidur buruk sebanyak 8 orang (40%). Terapi BOP dapat memberikan relaksasi yang membuat kurangnya ketegangan pada otot, ketenangan pada otak dan dapat berpikir dengan baik sehingga membuat tubuh menjadi tenang dan mudah untuk tertidur. Berdasarkan hasil penelitian terapi BOP direkomendasikan dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur.
References
Asmadi. (2017). Konsep Dasar Keperawatan. EGC.
Benson, H., Proctor, W. (2017). Dasar-dasar Respon Relaksasi; Bagaimana Menggabungkan Respon Relaksasi dengan Keyakinan Pribadi Anda (Nursahan (ed.)). Kaifa.
Bihari, S., McEvoy, R. D., Matheson, E., Kim, S., Woodman, R. J., & Bersten, A. . (2018). Factors affecting sleep quality of patients in intensive care unit. Journal of clinical sleep medicine. JCSM: Official Publication of the American Academy of Sleep Medicine, 8(3), 301–305.
Kemenkes, R. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020.
Khasanah, F. (2017). Asuhan Keperawatan pada Pneumonia Fakultas Ilmu Kesehatan UMP. Kesehatan, 18, 8–23.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2018). Pneumonia komunitas: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia (Edisi Kedu). Badan Penerbit FKUI.
Rahmawati, P. M., Musviro, & Fitrio, D. (2018). Efektifitas Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. The Indonesian Journal of Health Science, 7(1), 45–50.
Riskesdas. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil Riskesdas 2018.pdf
Roufuddin., Hoiriyah, M. (2020). Perbedaan Perilaku Kekerasan Sebelum Dan Sesudah Terapi Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Perilaku Kekerasan. Jurnal Keperaw Atan Dan Profesi Ners, 1(1), 76–84. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2050