MENGOPTIMALKAN BIAYA DARI PEMBUDIDAYAN MICROGREEN DALAM MEMBUAT MICRO ORGANISME LOKAL (MOL) DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK CAIR
Abstract
Panceng merupakan salah satu kecamatan yang ada pada Kabupaten Gresik, luas wilayah kecamatan 62,59 Km2 yang terdiri dari 14 desa. Sedangkan untuk lokasi KKN kali ini berapda pada Desa Banyutengah. Desa Banyutengah yang terletak ± 5 Km dari permukaan air laut dengan curah hujan ±1.500 m3 pertahun. Secara umum mata pencaharian masyarakat pada Desa Banyutengah yaitu mayoritas kebanykan sebagai nelayan, Pekerja Migran Indonesia, petani, penambang, dan pengusaha UMKM. Berksitan dengan mata pencaharian masyarakat Banyutengah ternyata minat ibu untuk bercocok tanam pada Desa Banyutengah sangat tinggi. Namun dengan keterbatasan lahan dan keahlian yang dimiliki menjadikan satu alasan untuk tidak menyalurkan minat tersebut, sebagaiamana gerakan minat menanam adalah bentuk kesadaran diri dimana pada zaman sekarang terlalu banyaknya bahan kimia yang digunakan dalam hasil tanam. Kegiatan sosialisasi ini diberikan mahasiswa UMG jurusan Manajajemen kolaborasi dengan Agribisnis bagi Ibu-ibu Aisiyah dan Nasiatul Aisiyah Ranting Banyutengah hal ini bertujuan untuk menaikkan minat ibu- ibu khususnya pada Desa Banyutengah dalam bercocok dalam dengan media hidroponik, tetapi pada manajemen yaitu mensosialisasikan bagaimana dalam meminimalkan Biaya dalam pembuatan microgreen, dengan memberikan gagasan dimana mengoptimalkan minimal biaya pada pupuk organiknya, yaitu dengan pemanfaatan limbah rumah tangga yang diolah menjadi pupuk cair dalam teknik penanaman hidroponik ini.