Analisa Biaya Pembuatan Alat Pengemasan Tempe Dengan Metode Value Engineering
DOI:
https://doi.org/10.30587/matrik.v24i2.6352Keywords:
Tempe, Alat Pengemasan, Value EngineeringAbstract
Produk makanan olahan tempe tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Tempe yang terbuat dari kacang kedelai dan bahan tambahan pilihan adalah makanan yang tergolong mempunyai protein yang tinggi. Tingginya permintaan akan konsumsi tempe oleh masyarakat pada umumnya membuat para pengusaha pembuatan tempe harus bekerja keras untuk memenuhi permintaan. Metode value engineering adalah salah satu metode yang terkenal dan memiliki suatu potensi keberhasilan yang cukup besar dalam mengendalikan biaya. Teknik ini menggunakan pendekatan dengan menganalilis nilai terhadap fungsinya. Proses yang ditempuh adalah menekan biaya seminimal mungkin dengan tetap memelihara kualitas serta relibilitas yang diinginkan. Dengan pembuatan alat pengemasan tempe menggunakan metode value engineering, akan menambah performa operator pengemasan tempe agar meningkatkan mempercepat pengemasan dan lebih mudah. Metode VE ini juga membantu dalam pemilihan alternative yang terbaik dari segi biaya, tetapi performa, ketahanan, dan keandalan tetap terjaga sehingga akan meningkatkan produktivitas dan menambah keuntungan bagi perusahaan
References
[2] A. Fauza, K. Djamiatun, and A. N. Al-Baarri, “Studi Karakteristik dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Tepung Buah Okra (Abelmoschus esculentus),” J. Apl. Teknol. Pangan, vol. 8, no. 4, p. 137, Nov. 2019, doi: 10.17728/jatp.4449.
[3] O. H. Kristiadi and A. T. Lunggani, “TEMPE KACANG KEDELAI SEBAGAI PANGAN FERMENTASI UNGGULAN KHAS INDONESIA: LITERATURE REVIEW Tempeh as Indonesian Special Fermented Food: Literature Review,” vol. 2022, no. 2, pp. 48–56.
[4] A. Alvina, D. Hamdani, P. Studi Teknologi Pangan, F. Ilmu Pangan Halal, and U. Djuanda Bogor, “PROSES PEMBUATAN TEMPE TRADISIONAL,” 2019.
[5] da S. de Santis SH, D. FG, M. JPP, and de S. VC, “Lean Manufacturing and Value Engineering, Two Concepts for Sustainable Management,” J. Text. Sci. Eng., vol. 06, no. 06, 2016, doi: 10.4172/2165-8064.1000280.
[6] I. Baihaqi, I. Lazakis, and R. E. Kurt, “Developing a Hybrid Value Engineering and Risk Assessment (Venra) Framework for Shipbuilding and Ship Repair Industry Performance Measurement,” Proc. Int. Conf. R. Inst. Nav. Archit., no. November, pp. 55–65, 2021, doi: 10.3940/rina.icsotindonesia.2021.07.
[7] E. Masengesho, J. Wei, N. Umubyeyi, and R. Niyirora, “A Review on the Role of Risk Management (RM) and Value Engineering (VE) Tools for Project Successful Delivery,” World J. Eng. Technol., vol. 09, no. 01, pp. 109–127, 2021, doi: 10.4236/wjet.2021.91009.
[8] . N., J. Nnaemeka, B. O. Agbo, . U., and A. Chinedu, “Effect of Entrepreneurial Competencies On Profitability of Quoted Manufacturing Firms in Nigeria,” Int. J. Sci. Res. Publ., vol. 10, no. 11, pp. 799–806, 2020, doi: 10.29322/ijsrp.10.11.2020.p10779.
[9] “Measuring manufacturing performance under the application of value engineering using the balanced scorecard : An applied study in the Kufa Cement Factory,” pp. 10–21, 2023.
[10] V. Yudha Santoso and dan Sunarmasto, “PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS : PROYEK GEDUNG KANTOR DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA SURAKARTA),” 2020.
[11] T. Kogoya, F. J. Manoppo, and A. K. T. Dundu, “VALUE ENGINEERING PADA PONDASI FLY OVER INTERCHANGE MANADO BYPASS,” 2020.
[12] “jm_jss,+JSS+061111+Syahnaz+Rabiatul+M.+Halik+110211022”.
[13] R. Irfanto, I. S. N. W, and H. Dermawan, “Penerapan Konsep Value Engineering pada Proyek Bangunan Gedung Sekolah,” J. Tek. Sipil, vol. 19, no. 1, pp. 98–111, 2023, doi: 10.28932/jts.v19i1.5254.
[14] P. : Silviana, A. Hardianto, and D. Hermawan, REKAYASA NILAI.
[15] R. Kristo Ngantung, F. J. Manoppo, and C. D. E Kandou, “Penerapan Value Engineering Dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Biaya Proyek Pada Pembangunan Gedung Dprd Sulawesi Utara,” J. Ilm. Media Eng., vol. 11, no. 1, pp. 2087–9334, 2021.