UPAYA PERBAIKAN KUALITAS UNIT PELAYANAN TEKNIK DENGAN PENDEKATAN LEAN SERVICE (Studi Kasus : PT. PLN APJ Surabaya Selatan)
Abstract
Unit Pelayanan Teknik adalah pihak yang menangani gangguan distribusi secara langsung, dimana unit ini memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas pelayanan jaringan. Terdapatnya pengaduan akan gangguan pada saat ini mengindikasikan adanya waste pada proses pelayanan jaringan sehingga pada penelitian kali ini akan dilakukan suatu upaya perbaikan kualitas dari unit pelayanan teknik dari segi efisiensi. Metode pada penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis untuk menentukan unit mana yang akan menjadi fokus utama dalam penelitian berdasarkan tingkat efisiensi, Lean Service untuk memperbaiki kualitas pelayanan teknik yang masih kurang baik, serta Value management dan pemodelan sistem dinamik dengan software Vensim yang digunakan untuk melakukan improvement. Hasil penelitian menunjukkan bila dengan Data Envelopment Analysis, Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Dukuh Kupang dinyatakan tidak efisien dengan Technical Efficiency sebesar 0,73. Dan upaya perbaikan dalam
mereduksi waste ditemukan waste defect sebagai penyebab utama dengan tujuh jenis penyebab gangguan sebagai Critical to Quality. Dari CTQ ditemukan penyebab waste serta prioritas untuk perbaikan, dan alternatif perbaikan yang direkomendasikan telah mampu meningkatkan efisiensi pelayanan teknik didasarkan pada nilai RPN tertinggi dari FMEA yang kemudian disimulasikan untuk mendapatkan alternatif terbaik. Dari alternatif yang ada, dapat dibuktikan rekomendasi perbaikan telah merubah Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) menjadi efisien dengan perubahan nilai scale efficiency dari 0,972 menjadi 1. Kelebihan dari penelitian ini adalah permasalahan dibahas secara lengkap dan rinci,
dimana sasaran perbaikan dilakukan terhadap unit yang benar-benar mengalami masalah. Kemudian penyebab dari masalah yang ada dicari akar penyebabnya sehingga prioritas dari perbaikan dapat tepat sasaran. Dan upaya dalam memilih alternatif terbaik disimulasikan terlebih dahulu dengan tujuan dapat mengetahui perilaku sistem atas dampak perbaikan yang dilakukan. Sehingga pada akhirnya dapat dilakukan suatu perbandingan antara kondisi sistem sebelum dan sesudah perbaikan.