HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN PENYAKIT GERD PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN PENYAKIT GERD PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
DOI:
https://doi.org/10.30587/jphsr.v6i2.10651Keywords:
Stres Kerja, Penyakit GERD, Perawat.Abstract
Latar Belakang: Prevalensi GERD di Indonesia mencapai 27,4% yang dapat menyebabkan nyeri panas di dada yang biasanya terjadi setelah makan dan memburuk ketika berbaring. Dampak lain penyakit GERD yaitu peradangan di kerongkongan, penyakit GERD dapat merusak lapisan esophagus yang menimbulkan luka dan penderita GERD berisiko tinggi terkena jenis kanker esophagus. Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan stres kerja dengan penyakit GERD pada perawat di Rumah Sakit Semen Gresik. Metode Penelitian: Jenis kuantitatif dan desain analitik observasional dengan pendekatan crosssectional, instrumen penelitian menggunakan kuesioner stres kerja dan kuesioner penyakit GERD dengan populasi sebanyak 169 perawat dan 119 sampel. Teknik probability sampling menggunakan jenis random sampling dan uji analisis yang digunakan yakni uji Lambda. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruhnya perawat termasuk dalam kategori stres kerja ringan (87,4%) dan sebagian besar perawat termasuk dalam kategori tidak menderita penyakit GERD (72,3%). Berdasarkan uji Lambda terdapat hubungan signifikan antara stres kerja dengan penyakit GERD pada perawat di Rumah Sakit Semen Gresik (pvalue=0,002). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stres kerja dengan penyakit GERD pada perawat yang bekerja di Rumah Sakit Semen Gresik. Saran: Perawat diharapkan dapat menjaga diri dari beban pikiran yang berlebihan dan menghindari makanan yang tidak menyehatkan guna untuk mengurangi terjadinya stres yang dapat menyebabkan penyakit GERD.



