Pengaruh Temephos Dan Lamdasihal Terhadap Status Resistensi Vektor Aedes sp. Di Wilayah Buffer Pelabuhan Gresik
Pengaruh Temephos Dan Lamdasihalotrin Terhadap Status Resistensi Vektor Aedes sp. Di Wilayah Buffer Pelabuhan Gresik
Abstract
Penentuan status resistensi vektor pembawa penyakit digunakan untuk menyusun strategi pengendalian. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh temephos dan lamdasihalotrin terhadap status resistensi vektor Aedes sp. Penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu post-test only, with control group design memakai 4 perlakuan 1 kontrol. Populasi penelitian yaitu jentik di wilayah buffer BBKK Surabaya Wilayah Kerja Gresik diambil dari survei jentik serta nyamuk dewasa hasil pemeliharaan, dengan sampel jentik serta nyamuk dewasa Aedes sp. dengan jumlah sampel uji 125 jentik dan 125 ekor nyamuk. Status resistensi vektor Aedes sp. sebagai variabel dependen dan vektor Aedes sp. yang terpajan temephos dan lamdasihalotrin sebagai variabel independen. Instrumen menggunakan kuesioner Permenaker No. 5 Tahun 2018 dan kuesioner riwayat kecelakaan kerja selama satu tahun terakhir.
Analisis data menggunakan formula atau rumus Abbott. Hasil penelitian spesies Aedes aegypti 896 ekor dari lokasi kontainer indoor dan outdoor, 125 jentik untuk uji kerentanan jentik, dan 771 ekor dibiakkan sebagai nyamuk uji. Nyamuk Aedes aegypti betina sebagai nyamuk uji 125 ekor dari 311, diberi makan larutan gula, setelah berusia 3-5 hari dilaksanakan uji resistensi. Status resistensi jentik terhadap themepos 1% dalam kriteria rentan. Status resistensi nyamuk terhadap lamdasihalotrin dalam kriteria rentan. Diskusi diperlukan implementasi pengendalian vektor terpadu bertujuan guna memutus mata rantai penyebaran penyakit Aedes aegypty.