HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA OPERATOR STS (SHIP TO SHORE) CRANE DITERMINAL TELUK LAMONG
Abstract
Kelelahan kerja merupakan menurunnya efisiensi, kualitas
kerja dan menurunnya daya tahan tubuh dalam menyelesaikan
pekerjaan serta dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis antara kelelahan kerja
dengan produktifitas kerja pada operator STS (Ship To Shore) Crane
di Terminal Teluk Lamong.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif yang bersifat analitik
obervasional dengan desian cross sectional. Populasi adalah pekerja
Terminal Teluk Lamong yang bertugas sebagai operator Ship to
Shore Crane sejumlah 49 orang. Jumlah sampel sebanyak 44
responden diambil dengan rumus slovin dan teknik random sampling.
Variabel bebas penelitian ini adalah kelelahan kerja pada operator
Ship to Shore Crane di Terminal Teluk Lamong, sedangkan variabel
terikat yaitu produktivitas kerja operator Ship to Shore Crane.
Kelelahan kerja diukur dengan menggunakan kuesioner Swedish
Occuaptional Fatigue Inventory (SOFI) dan produktivitas kerja
diperoleh dari perhitungan jumlah bongkar muat petikemas operator
yang diperolah dari CMS (Crane Monitoring System) pada alat STS
(Ship to Shore) Crane di periode pengukuran. Analisis menggunakan
uji rank spareman pada tingkat kepercayaan 95%.
Tingkat kelelahan kerja operator Ship to Shore Crane
Terminal Teluk Lamong dalam kategori sedang dengan skor 1,13-
4,87 yaitu sebanyak 30 operator (68,2%). Produktivitas kerja operator
Ship to Shore Crane Terminal Teluk Lamong dalam kategori tinggi
dengan ≥ 1250 boxes/bulan yaitu sebanyak 22 operator (50,0%). Ada
hubungan kelelahan kerja dengan produktifitas kerja pada operator
STS (Ship To Shore) Crane di Terminal Teluk Lamong dengan nilai
koefisien sebesar-0,380 dan p<0,05.
Perlu upaya peningkatan kapasitas kesehatan tenaga kerja
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja agar dapat
mempersempit peluang terjadinya kecelakaan