HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN INKONTINENSIA URIN-STRES PADA WANITA USIA 40-45 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2017Keywords:
Paritas, Inkontinensia Urin-Stres ABSTRACTAbstract
paritas tinggi biasanya saat batuk, tertawa, bersin, berolahraga akan mengeluarkan urin dalam jumlah
sedikit akibat proses persalinan yang pernah dialami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan Paritas dengan Kejadian Inkontinensia Urin-stress pada Wanita Usia 40-45 Tahun di Dusun
Jaddih Timur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian
adalah seluruh wanita usia 40-45 Tahundi Dusun Jaddih Timur Desa Jaddih sebanyak 40 responden.
Besar sampel sebanyak 36 responden dengan teknik pengambilan menggunakan Purposive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Uji statistik yang digunakan adalah Uji Fishers Exact Test
dengan ɑ = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan 16 wanita dengan grandemultipara yang tidak mengalami
inkontinensia urin stres sebanyak 0 (0%) dan yang mengalami inkontinensia urin sebanyak 16
(100%). Hasil uji Fishers Exact Test di dapatkan p value = 0,002 <ɑ (0,05), berarti H0 di tolak dan H1
di terima yang berarti ada hubungan paritas dengan kejadian inkontinensia urin-stres pada wanita usia
40-45 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan alternatif yang dapat digunakan untuk
menangani atau mencegah inkontinensia urin-stres pada wanita yaitu dengan mengajarkan wanita
untuk melakukan latihan dasar pelvis untuk menguatkan otot-otot rangka pada dasar pelvis .
Kata Kunci: Paritas, Inkontinensia Urin-Stres
References
Reproduksi Wanita. Edisi 2. Buku
Kedokteran, Jakarta: EGC.
Baziad, A. (2008). Kontrasepsi Hormonal. PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
Collein.I. (2012). Pengalaman Lansia dalam
Penanganan Inkontinensia Urine di
Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji.
Jurnal Keperawatan Soedirman (The
SoedirmanJournal of Nursing), Volume
7, No.3, November 2012. Diakses pada
21 Oktober 2016 jam 10:26 WIB.
Hafifah. (2010). Lanjut Usia dan Perawatan
Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika
Kasdu. (2007). Kiat sehat dan bahagia di usia
menopouse. Puspa Swara. Jakarta.
Manuaba, IBG. (2008). Konsep Obstetri dan
Ginekologi Sosial Indonesia. Jakarta:
EGC
Maryam, R.S dan dkk. (2010). Asuhan
Keperawatan Pada Lansia. Jakarta:
Trans Info Medika.
Sarwono, P. (2007). Menopause Datang, Rasa
Senang Tertendang. Yayasan Bina
Pustaka. Jakarta.
Setiati S, dkk. (2007) Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Ed IV. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Setiati S. dan Pramantara I.D.P (2007).
Inkontinensia Urin dan Kandung
Kemih Hiperaktif. Dalam: Aru W.
Sudoyo, Bambang S, Idrus Alwi,
Marcellus S.K, Siti Setiati. Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. Edisi IV.
Jakarta: FKUI PP:1392-95.
Stockslager,J. L., Schaeffer, L. (2008).Asuhan
Keperawatan Geriatrik : edisi 2.
Jakarta: EGC.
Sunaryo., dkk.(2016). Asuhan Keperawatan
Gerontik. Yogyakarta: CV ANDI
OFFSET.
Tendeen, MM. (2007). Artikel Penelitian.
Urinary Inkontinence Detection In
Post-Menapause Age Using IIQ-7 and
UDI-6: Vol 6, No 2 :JKM.