DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP KERIPIK PARE HOME INDUSTRY
Abstract
Keripik sayuran adalah barang baru yang masuk di pasar pertanian Indonesia. Semua orang, tua atau muda menyukai mengkonsumsi snack di waktu senggang mereka. Selama ini, snack hanya diproduksi dari karbohidrat, seperti kentang, beras, dan dari sumber-sumber glukosa seperti nangka, nanas, snackfruit, dan sedikit buah-buahan, seperti apel, melon, atau semangka. Sangat jarang makanan ringan yang dibuat dari sayuran. Tetapi, saat ini bukan tidak mungkin untuk memproduksi makanan ringan yang dibuat dari sayuran. Berbicara mengenai sayuran, pare dapat diolah sebagai keripik. Permasalahan yang ada, antara lain kurangnya pengenalan produk keripik sayuran dari pare pada masyarakat, sistem pemasaran yang belum jelas dan belum meluas. Selama ini pembuatan keripik pare hanya berdasarkan permintaan atau pesanan. Cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menguji tingkat penerimaan konsumen terhadap parameter sensori keripik sayuran dari pare. Kemudian dari hasil tingkat kesukaan ini, akan didapatkan langkah selanjutnya untuk memerkenalkan produk keripik pare dari Jawa Timur ke tingkat ekspor. Dari karakteristik konsumen, keripik pare disukai oleh perempuan dengan rentang umur 25 – 35 tahun dan sudah memiliki penghasilan. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah produsen keripik pare diharapkan dapat meningkatkan atribut yang dinilai masih kurang, misalnya menambahkan varian rasa sehingga meningkatkan daya terima konsumen.