Perbandingan Kekuatan Laminasi Pada Kapal Fiberglass
Abstract
Industri maritim semakin banyak menggunakan kapal berbahan fiberglass sebagai alternatif yang ringan dan kuat dibandingkan kapal tradisional berbahan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan laminasi pada kapal fiberglass dengan menguji berbagai susunan serat dan metode laminasi. Penelitian ini menggunakan tiga variasi sampel laminasi: Variasi 1 CSM-WR-CSM-WR-CSM, Variasi 2 WR-CSM-WR-CSM-WR, dan Variasi 3 CSM-CSM-CSM-WR-WR dengan perbedaan jenis serat dan teknik laminasi. Metode pengujian kekerasan dilakukan dengan metode Rockwell HRC, prinsipnya adalah menekan penetrator ke material uji dengan beban tertentu. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kombinasi serat setipe kemudian dilaminasi dengan serat berbeda, yakni dengan CSM-CSM-CSM-WR-WR, menghasilkan kekerasan tertinggi sebesar 84,3 HRC. Kombinasi ini menunjukkan bahwa penyusunan material setipe sebelum dilaminasi adalah metode yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan material antara CSM dan WR, di mana WR merupakan lapisan berupa kain, sementara CSM berupa serat. Ketika CSM bertemu dengan CSM, terjadi bonding yang lebih kuat, yang pada akhirnya meningkatkan kekerasan dan kekuatan material. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemilihan susunan serat yang baik dan teknik laminasi yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan kekuatan dan daya tahan kapal fiberglass. Penelitian ini memberikan wawasan baru bagi industri maritim dalam meningkatkan kualitas dan keandalan kapal fiberglass.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.