PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PRODUK SONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (Studi Kasus: UMKM Putroe Sarjana Songkok, Gresik)
Abstract
Proses produksi merupakan inti kegiatan dari suatu perusahaan. Untuk mengadakan kegiatan produksi, maka harus tersedianya bahan baku. UMKM Putroe Sarjana Gresik merupakan salah satu home industry yang mengalami permasalahan terkait perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan hanya didasarkan pada jumlah pesanan dengan kapasitas produksi, pemilik usaha berasumsi bahwa biaya persediaan akan lebih efisien dengan ultisitas mesin yang tinggi. Namun dampak yang terjadi dari kebijakan tersebut adalah UMKM putroe sarjana mengalami permasalahan tidak tersedianya bahan baku untuk memenuhi permintaan konsumen, dan mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman produk. Metode Material Requirement Planning (MRP) merupakan perencanaan bahan baku yang digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan baku yang bersifat dependent (berdasar permintaan) terhadap penyelesaian suatu produk akhir. Maka penelitian ini bertujuan untuk, (1) menentukan permintaan produk songkok menggunakan metode Forecasting (Peramalan). (2) menentukan kuantitas dan jadwal pembelian bahan baku songkok serta jumlah persediaan minimum untuk melakukan pemesanan kembali. (3) menentukan kebutuhan persediaan bahan baku produksi songkok dengan menggunakan metode Material Requirement Planning. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, perencanaan persediaan dengan jumlah pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan paling minimum adalah dengan menggunakan teknik lot sizing Lot For Lot (L-F-L) yang dipakai untuk menentukan jumlah kebutuhan bahan baku produk songkok pada periode bulan januari – desember 2021 membutuhkan Kain bludru 670 Yard, Bos-bosan Songkok 5242 Pcs dalam setahun, dan Mika 188,7 dalam setahun. Penghematan yang didapat antara perhitungan perusahaan dengan metode Lot For Lot sebesar Rp. 8.171.824.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.