HUBUNGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD SAAT PERTOLONGAN PERSALINAN TERHADAP RESIKO TERTULAR VIRUS COVID-19 DI UOBF PUSKESMAS DI KABUPATEN TUBAN
HUBUNGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD LEVEL 3 `
Abstract
Penggunaan APD sudah disesuaikan dengan tingkat levelnya, namun tenaga kesehatan terkadang kurang patuh dan memperhatikan keselamatannya sehingga menggunakan serta melepas APD secara tidak tepat dan lengkap. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan kepatuhan pemakaian APD level 3 saat pertolongan persalinan terhadap resiko tertular virus Covid-19 di UOBF Puskesmas di Kabupaten Tuban.
Desain penelitian adalah analitic observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah tenaga kesehatan dalam pemakaian APD level 3 saat menolong persalinan dengan Covid-19 di UOBF Puskesmas Kabupaten Tuban Tahun 2022 berdasarkan data dari PC IBI Pemerintah Kabupaten Tuban-Jawa Timur tertanggal 03 Desember 2023 sejumlah 133 orang. Jumlah sampel sebanyak 100 orang diambil dengan teknik random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah kepatuhan pemakaian APD level 3, sedangkan variabel terikat yaitu Resiko tertular virus Covid-19. Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah berupa data sekunder dari data rekap kuesioner APD level 3 dan skrining data pelayanan tenaga kesehatan dalam pemakaian APD level 3 saat menolong persalinan. Analisis menggunakan uji Somer pada tingkat kepercayaan 95% (p<0,05).
Hasil menunjukkan bahwa kepatuhan pemakaian APD level 3 saat pertolongan persalinan dengan pasien Covid-19 sebagian besar patuh, yaitu 70,0%, dan memiliki resiko tertular sebagian besar tinggi, yaitu 69,0%. Ada hubungan antara kepatuhan pemakaian APD level 3 saat pertolongan persalinan terhadap resiko tertular virus Covid-19 di UOBF Puskesmas Kabupaten Tuban dengan nilai p = 0,000 < 0,05.
Penguatan sikap tenaga kesehatan dalam kepatuhan penggunaan APD serta pengkajian ketersediaan APD yang dibutuhkan sesuai standar berpeluang menekan terjadinya resiko masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Apabila pemakaian APD tidak lengkap maka akan beresiko besar resiko tertular virus Covid-19.