Pengaruh Permainan Puzzle Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 24-36 Bulan
Abstract
Permasalahan terhadap aspek perkembangan motorik halus masih banyak ditemukan, masalah perkembangan tersebut mempunyai dampak terhadap kemampuan untuk mengkoordinasikan fleksibilitas gerakan tangan maupun jemari. Penyimpangan tersebut dapat diakibatkan karena kurangnya stimulus pada anak. Salah satu stimulus untuk merangsang perkembangan motorik halus anak yaitu diantaranya adalah dengan bermain puzzle. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen, sampel pada penelitian ini adalah anak sebanyak 32 anak dengan menggunakan tehnik total sampling. Variabel independen penelitian ini yaitu bermain puzzle dan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu perkembangan motorik halus anak. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar ceklist dan observasional. Analisis data dilakukan secara univariat dan analisis dua variabel yang diduga berpengaruh menggunakan uji regresi logistic sederhana dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak usia 24-36 bulan di Desa Jaddih Bangkalan hampir seluruhnya mampu mencapai indikator permainan puzzle yang diberikan (71,9%) dan sebagian besar memiliki kemampuan motorik halus yang baik (59,4%). Ada pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak pada usia 24-36 bulan, hasil ini signifikan secara statistic (p = 0,004). Orang tua dan tenaga kesehatan diharapkan dapat terus konsisten melakukan stimulasi perkembangan motorik halus anak melalui permainan edukatif, yang salah satunya dapat diberikan melalui permainan puzzle.