HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA

Authors

  • Dini Setiarsih Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Izzah Syariyanti STIKES Insan Se Agung Bangkalan

DOI:

https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2015

Keywords:

harga diri, interaksi sosial

Abstract

Lansia mengalami proses penuaan yang mengakibatkan penurunan fungsi tubuh salah satunya fungsi kognitif. Harga diri dan interaksi sosial merupakan faktor yang berpengaruh terhadap fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan harga diri dan interaksi sosial dengan fungsi kognitif pada lansia Di RW 05 Kelurahan Kraton Kecamatan Bangkalan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah lansia berusia 60 tahun ke atas dan besar sampel sebanyak 36 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel independen adalah harga diri dan interaksi sosial sedangkan variabel dependen adalah fungsi kognitif. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Berdasarkan uji statistik spearman rank didapatkan p=0.000 (<0.05), berarti ada hubungan yang bermakna antara harga diri dengan fungsi kognitif. Dan didapatkan p=0.004 (<0.05), berarti ada hubungan yang bermakna antara interaksi sosial dengan fungsi kognitif. Terdapat hubungan positif dengan tingkat korelasi kuat antara harga diri dengan fungsi kognitif pada lansia. Artinya semakin baik nilai harga diri maka fungsi kognitif akan semakin utuh. Sementara itu interaksi sosial dengan fungsi kognitif menunjukkan hubungan positif namun tingkat korelasinya sedang. Artinya semakin baik nilai interaksi sosial maka fungsi kognitif akan semakin
utuh.

References

DAFTAR PUSTAKA
Firdaus. (2011). Terapi pijat untuk kesehatan
kecerdasan otak dan kekuatan daya
ingat. Buku biru: Yogyakarta.
Fitria, A. (2011). Interaksi Sosial dan Kualitas
Hidup Lansia di Panti Werdha UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
Anak Balita Wilayah Binjai dan
Medan : USU Medan.
Hototian, S. R., Lopes, M.A., Azevedo, D.,
Tatsch, M., Bazzarella, M.C.,
Bustamante, S.E.Z., et al. (2008).
Prevalence of cognitive and functional
impairment in a community sample
from Sao Paulo, Brazil. Dementia and
geriatric Cognitive Disorders, 25(2),
135-143. Doi: 10.1159/000112554.
Novita, S.R. (2012). Hubungan Bentuk
Interaksi Sosial dengan Kualitas
Hidup pada Lansia. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Padila. (2013). Keperawatan Gerontik.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Ramadhani, N. (2008). Sikap dan Beberapa
Definisi untuk Memahaminya.
Availabel from : URL
http:/www.neila,staff.ugm.ac.id,
diakses 14 November 2016.
Reuser, M, Bonneux, L, Willekens, F. (2010).
The effect of risk faktors on
theduration of cognitive impairment:
A multistate life table analysis of the
U.S. Health and Retirement Survey.
Netspar Discussion Paper 01/2010-
036.
Sarwono, S.W., & Meinarno, E.A., (2009)
Psikologi Sosial. Jakarta. Salemba
Humanika.
Stanley, M. & Beare, P.G. (2007). Buku Ajar
Keperawatan Gerontik (edisi 2).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Sunaryo. (2016). Asuhan Keperawatan
Gerontik. Yogyakarta: CV Andi.
Tamher, S. & Noorkasiani. (2009). Kesehatan
Usia Lanjut Dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Tammasse,J.(2009).Lakukansenamotakonline,(
http://inseptika.files.wordpress.com/20
13/11/1245348270fajar-utm_19_7.pdf,
diakses tanggal 8 November 2016.

Downloads

Published

2020-11-10

How to Cite

Setiarsih, D., & Syariyanti, I. (2020). HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA. Indonesian Journal of Professional Nursing, 1(1), 10–17. https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2015

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.