HUBUNGAN PENGETAHUAN OBAT BAHAN ALAM DAUN KATUK (Sauropus Androgynus (L) Merr) UNTUK PENYAKIT SINDROM METABOLIK DAN KESEDIAAN MEMBAYAR DI KEC. PANYILEUKAN KOTA BANDUNG
Abstract
Daun katuk merupakan tanaman lokal Asia yang digunakan sebagai terapi berbagai penyakit. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat bahan alam terbukti lebih terjamin, namun yang menjadi permasalahan adalah kurangnya pengetahuan tentang daun katuk yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-obatan bahan alam dan bagaimana pemanfaatannya sebagai antihipertensi, antidiabetes, antiinflamasi, antioksidan, dan pelancar Air Susu Ibu (ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kesediaan membayar masyarakat terhadap penggunaan produk obat bahan alam daun katuk sebagai pengobatan penyakit sindrom metabolik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan berupa data primer dengan menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sampel pada penelitian ini yaitu pasien Puskesmas Panyileukan yang memiliki penyakit sindrom metabolik sebanyak 120 responden. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan uji Rank Spearman dengan aplikasi SPPS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang obat bahan alam daun katuk termasuk kategori baik (86,75%), rata-rata nilai Willingness to Pay (WTP) produk obat bahan alam daun katuk untuk penyakit sindrom metabolic di Puskesmas Panyileukan yaitu sebesar Rp36.175,00. Hasil uji bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan kesediaan membayar dengan nilai signifikasi 0,688 (p > 0,05).