Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Karakteristik Sediaan Salep Dengan Menggunakan Basis PEG 400
Abstract
ABSTRAK
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) memiliki kandungan tanin dan flavonoid. Kandungan Flavonoid dan Tanin yang terdapat dalam belimbing wuluh mampu memberikan efek untuk menyembuhkan kulit yang mengalami kerusakan jaringan sel akibat luka bakar. Ada beberapa cara untuk pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh antara lain dengan dibuat dalam sediaan salep. Pada penelitian ini salep dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh sebesar 10%, 15%, dan 20% mengguankan basis PEG 4000 dan PEG 400. Ekstrak daun belimbing wuluh diperoleh menggunakan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70% sebagai pelarutnya. Salep yang sudah dibuat kemudian dilakukan uji karakteristik meliputi uji organoleptis, homogenitas, daya lekat dan uji daya sebar. Hasil uji organoleptis dan homogenitas di analisa secara deskrisptif kemudian hasil uji daya lekat dan uji daya sebar di analisa dengan menggunakan analisa statistik one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa salep berbentuk semipadat dengan warna hijau muda sampai hijau kehitaman. Hasil uji homogenitas di dapatkan untuk ketiga formula adalah homogen. Nilai daya sebar pada ketiga formula menunjukan perbedaan yang signifikan, pada hasil uji daya lekat dan pH didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap ketiga formulasi. Dengan demikian perbedaan konsentrasi zat aktif yang digunakan berpengaruh terhadap daya sebar sediaan salep ekstrak daun belimbing wuluh.
Kata kunci: Averrhoa bilimbi L; Salep; PEG
ABSTRACT
Carambola leaf Wuluh (Averrhoa bilimbi L) contains tannins and flavonoids. The content of flavonoids and tannins contained in starfruit able to give effect to heal skin damaged cell tissue from burns. There were several ways for utilization of Averrhoa bilimbi L. among others, made some preparations, especially ointment formulation. This study aims to formulate leaf extract ointment preparation starfruit (Averrhoa bilimbi L) with various concentrations of 10%, 15%, and 20% using the PEG 4000 and PEG 400 as a base. Leaf extract obtained from meserasi leaf Averrhoa bilimbi L with 70% ethanol. The ointment that has been made is then subjected to characteristic tests including organoleptic tests, homogeneity, adhesion and spreadability tests. The results of the organoleptic test and homogeneity were analyzed descriptively, then the results of the adhesion test and the spreadability test were analyzed using one-way ANOVA statistical analysis. The results showed that the ointment was semisolid, light green to blackish green. The homogeneity test results obtained for the three formulas are homogeneous. The value of the spreadability of the three formulas showed a significant difference, the results of the adhesion and pH test showed no significant difference between the three formulations. Thus the difference in the concentration of the active substance used affects the spreadability of the starfruit leaf extract ointment.
Keywords: Averrhoa bilimbi L; ointment; PEG