PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAPPERTUMBUHAN BEBERAPA KLON TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) HASIL PERSILANGAN
Abstract
Tebu merupakan tanaman penghasil gula yang menjadi salah satu sumber karbohidrat yang kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk namun tidak diimbangi dengan produksi gula dalam negeri. Upaya untuk meningkatkan hasil produksi adalah dengan penggunaan pupuk organic. Pupuk organik cair merupakan pupuk organik multiguna dapat digunakan untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Pupuk organik ini terbuat dari limbah ternak dan unggas, limbah alam dan tanaman dan beberapa jenis tanaman tertentu serta “ zat-zat alami tertentu” yang diproses secara alamiah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split plot dengan 7 perlakuan, yaitu klon K1 (Klon 33), K2 (Klon 34), K3 (Klon 04), K4 (Klon 19), K5 (Klon 20), K6 (Klon 11), K7 (Klon 01) dengan ulangan 3 kali. Masingmasing ulangan terdiri dari 7 klon tebu. Sehingga data penelitian terdiri 21 perlakuan. Dari data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam taraf siginfikasi 5%. Uji lanjut BNT 5%. Pemberian perlakuan Kontrol (tanpa pupuk), pemberian pupuk organik cair 100 l/ha dan pemberian pupuk organic cair 200 l/ha menujukkan bahwa tidak berpengaruh nyata pada umur pengamatan. Pertumbuhan klon hasil persilangan yang terbaik dari panjang tanaman, jumlah daun dan jumlah ruas menunjukkan bahwa varietas V2 (Varietas Klon SB 34) adalah yang terbaik. Dari diameter batang menunjukkan bahwa varietas V4 (Varietas Klon SB 19) adalah yang terbaik. Dari panjang ruas menunjukkan bahwa varietas V1 (Varietas Klon SB 33) adalah yang terbaik. Dari jumlah anakan menunjukkan bahwa varietas V6 (Varietas Klon SB 11)adalah yang terbaik.