UJI TOLERAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA GALUR KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L.) Verdc)
Abstract
Kacang bambara merupakan salah satu dari lima tanaman penting di Afrika selatan yang memiliki kemampuan tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan tanaman kacang-kacang lainnya. Di Indonesia kacang bambara lebih dikenal dengan nama kacang Bogor. Hasil analisis kimiawi biji kacang bambara mengandung 32.72% dari total asam amino esensial dan 66.10% dari asam amino non esensial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultasi Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik di desa Klangonan kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik yang memiliki ketinggian ±20 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 kali ulangan terdiri 5 galur (G1,G2,G3,G4,G5) dan 4 taraf volume air (V1,V2,V3,V4) sehingga diperoleh 20 satuan percobaan Pengamatan dilakukan pada fase pertumbuhan yaitu laju perkecambahan, tinggi tanaman 2,4,6,8,10 dan 12 mst, jumlah daun 2,4,6,8,10 dan 12 mst, lebar tajuk 4,8 dan 12 mst, Panjang daun tengah, panjang internode, Panjang petiole, bukaan stomata, saat pertama berbunga dan 50 % berbunga. Variabel hasil bobot basah dan kering brangkasan, jumlah polong, jumlah biji, bobot basah dan kering polong, bobot kering biji, bobot 100 biji, bobot kering akar, persen kupasan dan estimasi ton/hektar. Dari data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), Uji Lanjut dengan Duncan’s dengan taraf 5% dan uji korelasi. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat Interkasi perlakuan galur dan volume air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang bambara