SELEKSI BERDASARKAN WARNA KULIT BIJI TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L.) VERDCOURT) ASAL SUKABUMI DI LAHAN GRESIK
Abstract
Gresik merupakan sentra pertanaman kacang bambara di Jawa Timur yang dikenal secara salah kaprah sebagai ‘kacang kapri’. Kandungan nutrisi sangat kompetitif, karbohidrat sekitar 60%, protein 22% dan lemak hanya 1%. Permasalahan kacang bambara di Gresik, hasil biji kering masih rendah, kurang dari 1 ton. ha-1. Peningkatan hasil tanaman kacang bambara menjadi tujuan penelitian ini melalui introduksi galur Sukabumi yang diseleksi berdasarkan warna kulit biji (testa). Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, yaitu warna testa (G1= warna coklat, G2=hitam dan G3=merah) diulang tiga kali. Pengamatan dilakukan pada variabel komponen hasil, yaitu bobot brangkasan, jumlah polong/tanaman, bobot basah dan kering polong/tanaman, jumlah biji/tanaman, bobot kering biji/tanaman, bobot 100 biji, jumlah biji warna coklat, hitam dan merah. Taksiran nilai kuadrat tengah digunakan untuk menghitung nilai heritabilitas dalam arti luas (H2). Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dua atau lebih variabel yang diukur. Hasil penelitian menunjukkan nilai heritabilitas (H2) sedang pada karakter bobot 100 biji (0.4) dan tinggi pada jumlah biji berdasarkan warna (0.99). Bobot 100 biji mempunyai korelasi nyata dengan variabel lebar tajuk, bobot biomass, jumlah polong dan biji per tanaman, bobot basah dan kering polong per tanaman.