Structural Equation Modeling (SEM): Bergunakah bagi Penelitian Akuntansi?
Abstract
Perkembangan penelitian dalam bidang akuntansi memberikan ruang yang semakin luas bagi para peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian dapat dilakukan dengan metode kualitatif ataupun kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang sistematis dan bebas nilai. Structural equation modeling (SEM) merupakan salah satu model statistik yang menjelaskan hubungan antar banyak variabel (Hair et al., 2010: 609). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penggunaan SEM dalam penelitian dibidang akuntansi. Beberapa peneliti (Nachtigall et al., 2003; Shah dan Goldstein, 2005; Golob, 2001; Azim, 2012) menyatakan bahwa SEM merupakan teknik untuk menspesifikasi, mengestimasi, dan megevaluasi model regresi silmutaneous equation modeling yang dikembangkan dalam ekonometrika dan measurement model yang dikembangkan dalam variabel yang tidak dapat diobservasi secara langsung. SEM sering juga disebut dengan model LISREL (linear structural relations) dimana structural relation mengacu pada konsep utama dari SEM yaitu memfasilitasi hubungan antar variabel laten (Nachtigall et al., 2003; Lybaert, 1998; Golob, 2001). Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa SEM dapat digunakan untuk menganalsis hubungan variabel-variabel yang tidak dapat diamati, walaupun dalam bidang akuntansi tidak semua variabelnya merupakan variabel yang dapat diamati secara langsung. Sebagai contoh, dalam bidang auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku, dan pendidikan akuntansi terdapat banyak variabel yang tidak dapat diamati, seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Azim (2010), Sánchez et al., (2010), Massaro et al. (2015), dan Öhman et al., 2011. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa SEM merupakan alat yang berguna dalam penelitian akuntansi.