Job Demands Dan Workplace Well-Being Pada Pekerja Hotel X Di Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.30587/psikosains.v17i2.4581Keywords:
Workplace Well-Being, Job DemandsAbstract
Penelitian ini memiliki hipotesis untuk untuk mengetahui hubungan antara job demands dengan workplace well-being pada pekerja hotel X di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 pekerja yang memiliki karakteristik masa kerja minimal 1 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan metode skala job demands dan workplace well-being. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi Product Moment dari Pearson Correlation. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil (rxy) = -0,433 dengan p = 0,001 (p <0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara job demands dengan workplace well-being pada pekerja. Besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,187, artinya variabel job demands memberikan kontribusi sebesar 18,7% sebagai variabel yang berhubungsn dengan workplace well-being pekerja hotel X di Yogyakarta. Kesadaran akan job demands di tempat kerja, dapat meminimalisir workplace well-being yang rendah pada karyawan.
References
Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2006). The job demand-resources model: State of the art. Journal of Managerial Psychology, 22, 309–328.
Bernardin, H. J dan Russell, J. E. A. (2013). Human resource management, sixth edition. McGrawHill.
BPS. (2017). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam angka. Http://Www. Bps.Go.Id.
BPS. (2020). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam angka. http:/www.bps.go.id
Daerah, B. P. P. (2021). Rencana pembangunan jangka menengah daerah Istimewa Yogyakarta 2016-2021. BAPPEDA.
Danna, K. & Griffin, R. W. (1999). Health and well-being in the workplace: A review and synthesis of the literature. Journal of Management, 25, 357.
Dinas Pariwisata. (2020). Statistik kepariwisataan DIY 2020. Dinas Pariwisata DIY.
Greogy Moorhead dan Ricky W. Griffin. (2013). .” Perilaku organisasi manajemen sumber daya manusia dan organisasi “ edisi 9. Selemba Empat.
Harter. (2002). Business-unit level relationship between employee satisfaction, employee engangement, and business outcomes : A meta-analysis. Journal of Applied Psychology, 87.
Hasibuan. (2013). Manajemen sumber daya manusia. PT Bumi Aksara.
Horn. (2004). The student well-being model: A conceptual framework for the development of student well-being indicators. International Journal of Adolescence and Youth.
John. (2011). Self compassion: Conceptualization, correlates, & interventions. American Psychological Assosiation.
Jones, J. P. (2010). Happiness at work, maximizing your psychological capital for success (W. Sussex (ed.)).
King, J. & Diener, E. (2005). The benefits of frequent positive affect: Does happiness lead to success? Psychological Bulletin, 131, 803–855.
Knoers dan Haditono. (1999). Psikologi oerkembangan: Pengantar dalam berbagai bagian. (cetakan ke 2). Gajah Mada University Press.
Lekka. (2003). Work Organisation and stress. WHO.
Love, P.E.D., Irani, Z., Standin g, C., & Themistocleous, M. (2007). Influence of job demands, job control and social support on information systems professionals’ psychological well- being. International Journal of Manpower, 28, 513–528.
Nashori, N. P. A. dan F. (2018). Hubungan kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis pada karyawan dengan gaji di bawah satu juta. Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
Page. (2005). Subjective wellbeing in the workplace. Thesis. School of Psychology Faculty of Health and Behavioural Sciences Deakin University.
Papalia. (2009). Perkembangan manusia edisi 10 buku I alih bahasa brian marswendy dari Buku human development 10th edition. Hall (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2007) Hall (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2007).
pardana & Budiani. (2017). Hubungan antara kualitas khidupan kerja dengan loyalitas karyawan pada PT.X. Jurnal Psikologi Pendidikan, 4(2), 1–7.
Quilim. (2016). Pengaruh kesejahteraan psikologis karyawan, job enrichment dan job enlargement terhadap kepuasan kerja pada PT. Bank mandiri (Persero) Tbk cabang Ternate Maluku Utara. Jurnal EMBA, 4(1), 1356–1368.
Robbins. (2003). Perilaku organisasi edisi sembilan, jilid 2. Edisi bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok Gramedia.
Saputro. (2014). Aktivitas recepsionist dalam menangani tamu personal di AMEERA BOUTIQUE HOTEL YOGYAKARTA. Jurnal Khasanah Ilmu, V(2), 13–24.
Sawitri. (2013). Pengaruh kualitas pelayanan, terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan tegal sari accomodation di Ubud. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Dan Kewirausahaan, 7(1).
Sulastiyono, A. (2016). Manajemen penyelengaraan hotel. Alfabeta.
Wanda. (2012). Hubungan antara job demands dengan workplace well-being pada pekerja shif. Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1).
Wayan, N. (2013). Industri perhotelan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Wijayanti, A. (2019). Strategi pengembangan pariwisata edukasi di kota Yogyakarta. CV Budi Utama.
Yuniar, F. (2011). Pengaruh citra merek dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas konsumen. Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran.