ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS USAHA TAMBAK UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL DI KABUPATEN LAMONGAN DAN KABUPATEN GRESIK
ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS USAHA TAMBAK UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL DI KABUPATEN LAMONGAN DAN KABUPATEN GRESIK
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produktivitas dan kelayakan usaha tambak udang vanamei sistem tradisional di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu petambak udang vanamei di Kabupaten Lamongan dengan sampel (n=152) dan Kabupaten Gresik (n=152). Variabel penelitian ini yaitu aspek petambak, status kepemilikan lahan, aspek teknologi dan sistem budidaya, input produksi, dan output produksi. Variabel data penelitian ini dianalisis dengan bantuan software Excel 2010. Uji-t digunakan untuk menguji apakah variabel pada kedua populasi terdapat perbedaan yang nyata. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara hasil panen dengan usia, pendidikan, luas lahan, jumlah pakan, dan densitas benur. Regresi linier berganda untuk menguji pengaruh hasil panen terhadap (luas lahan, jumlah benur yang ditebar, densitas benur, dan jumlah pakan) dan pendapatan terhadap (biaya pakan, biaya pupuk, biaya input tambahan, dan biaya tenaga kerja). Kelayakan usaha dianalisis dengan perhitungan Break Even Point (BEP) dan B/C ratio dari pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Kabupaten Gresik dan Lamongan berbeda signifikan dalam hal penggunaan benih Kabupaten Lamongan (21±16 rean) Kabupaten Gresik (38±51 rean), harga benur Kabupaten Lamongan (Rp. 106.250±20.183) Kabupaten Gresik (Rp. 111.578±39.573), biaya pupuk Kabupaten Lamongan (Rp. 615.413±502.790) Kabupaten Gresik (Rp. 1.129.026±1.809.284) dan hasil panen Kabupaten Lamongan (262±250 kg) Kabupaten Gresik (520±736 kg) di kedua populasi berbeda nyata. Hasil korelasi membuktikan bahwa penggunaan benih berkorelasi tinggi terhadap hasil sedangkan usia petambak, pendidikan, dan jumlah pakan berkontribusi kecil terhadap hasil panen. B/C ratio Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik adalah 1 artinya usaha layak untuk dilanjutkan. BEP unit Kabupaten Lamongan (63,65 kg) Kabupaten Gresik (121,14 kg) dan BEP harga Kabupaten Lamongan (Rp. 3.182.148) Kabupaten Gresik (Rp. 10.871.209).
Kata Kunci: biaya, pendapatan, usaha tambak, produktivitas, hasil panen
Downloads

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.