Upaya Guru Dalam Pemanfaatan Makanan Tradisional Sebagai Sumber Belajar Berbasis Kearifan Lokal
Abstract
ABSTRAK
Makanan tradisional merupakan ragam budaya lokal dapat diangkat menjadi sumber belajar dalam upaya mengenalkan kearifan lokal setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru dalam pemanfaatan makanan tradisional sebagai sumber belajar berbasis kearifan lokal di RA Masyitoh Singkir, Kabupaten Wonosobo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah dan guru di RA Masyitoh Singkir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di RA Masyitoh Singkir memanfaatkan tempe kemul, makanan tradisional khas Wonosobo, sebagai sumber belajar untuk mengajarkan nilai-nilai budaya lokal kepada anak usia dini. Pemanfaatan makanan tradisional ini dilakukan melalui perencanaan yang melibatkan pemetaan kearifan lokal dan pemilihan jenis makanan tradisional yaitu tempe kemul ke dalam materi pembelajaran. Kendala yang dihadapi antara lain keterbatasan waktu dan akses terhadap bahan ajar yang berkaitan dengan budaya lokal lainnya. Meskipun demikian, pemanfaatan makanan tradisional sebagai sumber belajar dapat memperkenalkan anak-anak pada budaya lokal dan meningkatkan kecintaan mereka terhadap identitas budaya daerah.
Kata Kunci: makanan tradisional, kearifan lokal.
Abstract
Traditional food is a variety of local culture that can be used as a learning resource in an effort to introduce local wisdom. This research aims to describe teachers' efforts to use traditional food as a learning resource based on local wisdom at RA Masyitoh Singkir, Wonosobo Regency. The method used in this research is qualitative descriptive research, with data collection techniques through interviews, observation and documentation. The subjects of this research consisted of school principals and teachers at RA Masyitoh Singkir. The results of the research show that teachers at RA Masyitoh Singkir use tempe kemul, a traditional food typical of Wonosobo, as a learning resource to teach local cultural values to young children. Utilization of traditional food is carried out through planning that involves mapping local wisdom and selecting types of traditional food, namely tempe kemul, into the learning material. Obstacles include limited time and access to open materials related to other local cultures. However, using traditional food as a learning resource can introduce children to local culture and increase their love for their regional cultural.
Keywords: traditional food, local wisdom.