Pemanfaatan Hasil Tambak dan Tanaman Pekarangan untuk Pembuatan Nuget sebagai Makanan Pendamping ASI dalam Upaya Peningkatan Gizi Balita
Abstract
Seribu (1000) hari kehidupan pada seorang anak merupakan masa emas yang merupakan masa tumbuh dan perkembangan secara optimal. Hal tersebut akan terwujud dengan pemberian nutrisi yang adekuat. Setelah bayi berusia 6 bulan, maka masa pemberian ASI eksklusif sudah berakhir, maka akan dialnjut dengan ASI dan makanan pendamping ASI. Desa Randuboto merupakan desa yang terletak di pesisir yang penduduknya sebagian besar petani tambak dan nelayan. Desa ini mempunyai banyak potensi, salah satunya yaitu petani tambak yang menghasilkan ikan bandeng, yang dijual dalam kondisi mentah. Kemudian banyak tanaman kelor yang dijadikan pagar yang belum dimanfaatkan seara maksimal. Desa ini masih ada Balita yang mengalami stunting. Dengan kondisi ini maka kami memberikan inovasi untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk penanganan Balita yang stunting. Inovasi ini berupa pemanfaatan ikan bandeng dan daun kelor yang dijadikan nugget untuk makanan pendamping ASI yang akan meningkatkan nutrisi Balita. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini menambah pengetahuan tentang makanan pendamping ASI dari bahan yang ada di Desa Randuboto pada tanggal 16 April 2024 yang menjadi sasaran adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi dengan berat badan minimal dan stunting. Difusi iptek yang kami gunakan adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan nugget ikan bandeng dan daun kelor, serta cara pengemasan yang menarik. Ibu-ibu mengerti dan memahami pentingnya MP ASI dan sudah bisa membuat nugget dengan bahan dasar ikan bandeng dan daun kelor.