Penapisan dan Promosi Kesehatan Diabetes Melitus pada Karang Werda Sejahtera Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.30587/ijcdh.v1i1.1980Keywords:
: Diabetes Melitus, Usia Lanjut, Penapisan, Promosi KesehatanAbstract
Karang werda didirikan dengan tujuan untuk mendorong dan meningkatkan aktivitas para lanjut usia sehingga semakin mampu untuk mengembangkan diri dalam melaksanakan fungsi sosial ekonomi di masyarakat lingkungannya. Prevalensi Diabetes Melitus berdasarkan Diagnose Dokter pada tahun 2018 untuk usia lanjut sebesar 15,6%, berdasarkan jenis kelamin pada perempuan 1,8% dan Pria 1,2%, berdasarkan tempat tinggal 1,9% di perkotaan dan 1% di pedesaan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk mengetahui status kadar gula darah melalui kegiatan penapisan Diabeter Melitus dan memberikan pengetahuan tentang penyakit Diabetes Melitus. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah pemeriksaan kadar gula sewaktu dengan menggunakan Multi Monitoring System Autocheck, melalui pembuluh darah perifer, yang diambil pada ujung jari tangan dan promosi kesehatan tentang penyakit Diabetes Melitus. Hasil kegiatan ditemukan suspek Diabetes Melitus sebesar 5,56%, sedangkan dengan status normal sebesar 81,48%, 4% yang berjenis kelamin laki-laki suspek Diabetes Melitus, 7% dari yang berjenis kelamin perempuan suspek diabetes melitus, 11% dari yang status gizi kegemukan suspek Diabetes Melitus, promosi kesehatan tentang upaya pencegahan penyakit diabetes melitus telah dilaksanakan, diikuti oleh 54 orang dan mendapatkan perhatian dengan antusias.
References
[2] Kelurahan Bendul Merisi, “Laporan Demografi Kelurahan Bendul Merisi Surabaya Tahun 2019”.
[3] Karang Werda Sejahtera, “Laporan Tahun Karang Werda Sejahtera Bendul Merisi Wonocolo Surabaya Tahun 2019”.
[4] Kemenkes RI, “Riset Kesehatan Dasar 2018”, [0n line], Tersedia : www.depkes.go.id Diakses 15 November 2019.
[5] Presiden RI, Undang-undang RI nomor 13 Tahun1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia atau Lansia, [0n line], Tersedia: http://www.bphn.go.id/data/documents/98uu013.pdf, [Diakses 15 November 2019].
[6] Presiden RI, Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, [0n line], Tersedia: www.depkes.go.id. Diakses tanggal 15 November 2019.
[7] Sylvia & Lorraine, Patofisiologi Konsep Klinik Proses Proses Penyakit, Edisi 6. Jakarta: EFC. 2005
[8] Depkes RI, Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Depkes RI, 2008.
[9] Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2015. Jakarta : Penerbit PB. Perkeni, 2015.
[10] Depkes RI, Pedoman Nasional Promosi Kesehatan. Jakarta : Depkes RI, 2005
[11] Sofia Rachmawati (2019). Dinkes: Tren Meningkat, Perlu Preventif Prediabetes. [On Line], Tersedia : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2019/07/17/146694/dinkes-tren-meningkat-perlu-preventif-prediabetes. [Diakses 1 Mei 2020]
[12] Hayyumahdania Reswan, Yustini Alioes dan Rauza Sukma Rita (2017). Gambaran Glukosa Darah pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3). Hal 673-678.
[13] Muladi (2017). Hubungan Status Gizi dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Desa Morodemak. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang. [On Line], Tersedia http://repository.unimus.ac.id/566/1/ABSTRAK. [Diakses 1 Mei 2020]
.