Hubungan Tingkat Kepemimpinan Transformasional Dengan Tingkat Kinerja Karyawan Bagian Press Pt Kompindo Wiratama
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang hubungan tingkat kepemimpinan
transformasional dengan tingkat kinerja karyawan bagian press PT Kompindo
Wiratama. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan intelektualitas, disiplin
kerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Faktor eksternal diantaranya gaya
kepemimpinan, lingkungan kerja, kompensasi dan sistem manajemen yang
terdapat di perusahaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan di
PT Kompindo Wiratama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Populasi yang digunakan adalah karyawan bagian press PT Kompindo Wiratama.
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala Likert
untuk variabel kepemimpinan dengan 5 (lima) pilihan jawaban dan penilaian
kompetensi kerja berbasis kompetensi untuk kinerja karyawan. Uji validitas skala
menggunakan validitas isi (Content Validity). Uji Reliabilitas skala menggunakan
teknik Alpha Cronbachdan program SPSS 18.0 for Windows. Teknik analisis data
menggunakan korelasi. Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwa
antara kepemimpinan transformasiaonal dengan kinerja karyawan nilai
signifikansi p = 0,904 > 0,05 maka Ha ditolak dan sebaliknya Ho diterima.
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja karyawan PT Kompindo Wiratama. Hasil olah data dan
wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aspek attributed charisma
(kharisma yang disertai visi, keahlian dan tindakan mendahulukan kepentingan
bersama), aspek intellectual stimulation (kemampuan mengasah kreatifitas
bawahan)dan individualized consideration (kemampuan menghargai dan
memperhatikan bawahan) yang telah dijelaskan diatas masih dinilai kurang sesuai
oleh karyawan, sedangkan idealized influence (kemampuan mempengaruhi
bawahan disertai penekanan nilai dan moral), Inspirational Motivation
(kemampuan memotivasi dan menginspirasi bawahan) dinilai baik oleh karyawan
dari ketiga supervisor tersebut.