ANALISIS KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN 5S PADA PT. XYZ
DOI:
https://doi.org/10.30587/matrik.v22i2.3070Keywords:
HAZOP, 5S, Kecelakaan KerjaAbstract
Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis risiko kecelakaan pada pekerja yang bekerja pada PT. XYZ untuk mengurangi risiko kecelakaan yang terjadi. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kewajiban yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Keteranagkerjaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, sehingga risiko kecelakaan yang terjadi bisa ditekan. Dalam pekerjaannya para pekerja dari PT. XYZ telah menerapkan Sistem K3 dengan baik, namun kecalakaan seringkali akibat dari kelalaian pekerja sendiri. Sehingga dibutuhkan metode untuk mengetahui risiko kecelakaan yang tepat. Hazard and Operability Study (HAZOP) adalah metode yang bisa diterapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko kecelakaan kerja. Metode 5S (Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat), dan Shitsuke(rajin) yang berguna bagi karyawan untuk melatih mentalitas dan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko ekstrim dapat menyebabkan pekerja mengalami luka pada kaki yang disebabkan oleh sampah yang berserakan pada proses roll kertas, selain itu juga terjepit dan terkilir yang disebabkan karena penggunaan mesin yang manual, jari terpotong akibat tidak menggunakan safety gloves bahkan meninggal dunia yang disebabkan karena kurangnya konsentrasi. Pada analisis perawatan dan perbaikan menggunakan metode 5S di PT.XYZ kami melakukan beberapa usulan perbaikan yaitu pada tempat penyimpanan bahan baku seharusnya bahan baku disusun dengan rapih dekat mesin produksi agar mudah diambil dan juga tidak menggangu pergerakan pekerja. Upaya untuk menurunkan risk level adalah dengan mematuhi standar Hazard and Operability Study (HAZOP) dan 5S dengan menggunakan APD saat bekerja di stasiun yang memiliki risk level ekstrim dan tinggi.
References
[2] B. J. Alfons Willyam Sepang Tjakra, J. E. Ch Langi, and D. R. O Walangitan, “Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado,” J. Sipil Statik, vol. 1, no. 4, pp. 282–288, 2013.
[3] F. Fathimah, B. Kurniawan, and B. Widjasena, “Analisis Penataan Tempat Kerja Di Industri Pembuatan Sepatu €X†Kota Semarang Berdasarkan Prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Seiketsu),” J. Kesehat. Masy., vol. 2, no. 4, pp. 253–258, 2014.
[4] E. Rudyarti, “Hubungan Pengetahuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Sikap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pengrajin Pisau Batik Di Pt. X,” J. Kesehat. Masy., vol. Vol. 2, No, no. 1, p. 13, 2017, [Online]. Available: http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4395/13/PROSIDING-SEMNAS-K3.pdf#page=21.
[5] M. Ardianto, “Peningkatan Performansi Mesin Di Bagian Preparation Dengan Metode Total Productive Maintenance Di Dukung Implementasi 5S,” vol. 2, no. January 2020, pp. 104–112, 2021.
[6] A. P. P. Muhammad Nur, “Analisa Lingkungan Kerja dan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode 5S,” vol. 2, no. 2, 2016.
[7] M. Nur and Z. Gusena, “Analisis Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode Hazard and Operabilty Study,” J. Tek. Ind. Terintegritas, vol. 3, no. 2, pp. 30–37, 2019, [Online]. Available: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/1013.
[8] S. Rahayuningsih, “Identifikasi Penerapan Dan Pemahaman Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) Pada UMKM Eka Jaya,” JATI UNIK J. Ilm. Tek. dan Manaj. Ind., vol. 2, no. 1, p. 24, 2019, doi: 10.30737/jatiunik.v2i1.274.
[9] Restuputri, D. Palupi, and R. P. D. Sari, “Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Menggunakan Metode Hazard and Operability Study ( HAZOP ),” J. Ilm. Tek. Ind., vol. 14, no. 1, pp. 24–35, 2015, [Online]. Available: https://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/view/621/361.
[10] S. R. Putri and E. P. Widjajati, “Analisis Resiko Keselamatan Kerja Pada Departemen Perawatan Mesin Potong Pt. Xyz Dengan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP),” Juminten, vol. 2, no. 2, pp. 156–167, 2021, doi: 10.33005/juminten.v2i2.246.
[11] S. O. D. Ningsih and S. W. Hati, “Analisis Resiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Menggunakan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) Pada Bagian Hydrotest Manual Di Pt. Cladtek Bi Metal Manufacturing,” J. Appl. Bus. Adm., vol. 3, no. 1, pp. 29–39, 2019, doi: 10.30871/jaba.v3i1.1288.
[12] K. Kerja et al., “Analisis Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Bagian Produksi Dengan 5S Dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di Pt.Xyz,” J. Tek. Ind. USU, vol. 3, no. 5, pp. 29–34, 2013.
[13] M. Siska, “Analisa 5S pada Lantai Produksi PT. Sutra Benta Perkasa,” J. Tek. Ind. J. Has. Penelit. dan Karya Ilm. dalam Bid. Tek. Ind., vol. 4, no. 2, p. 70, 2020, doi: 10.24014/jti.v4i2.5342.
[14] E. P. Seiri et al., “EVALUASI PENERAPAN SEIRI , SEITON , SEISO , SEIKETSU DAN SEIKETSU ( 5S ) DI BENGKEL HONDA GRAHA PT . SUPREME SURABAYA MOTOR SERVICE Pasha Patrianagara Dyah Riandadari,” pp. 87–96.
[15] M. Nur and O. Ariwibowo, “Analisis Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode FTA Dan 5S di PT. Jingga Perkasa Printing,” Hawley’s Condens. Chem. Dict., vol. 4, no. 1, pp. 55–63, 2007, doi: 10.1002/9780470114735.hawley14577.