Pengaruh Perbedaan Konsentrasi KOH terhadap Kandungan Air, FFA, dan Konversi Reaksi dalam Pembentukan Kalium Sulfat
Abstract
Pupuk kalium sulfat (K2SO4) adalah pupuk yang kaya kalium (K) dan sulfur, meningkatkan kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan hasil. Sintesis tradisional menggunakan KCl dan H2SO4, tetapi menghasilkan pupuk dengan kandungan klorida tinggi, berbahaya bagi tanaman. Alternatifnya, dapat menggunakan sintesis dengan bahan baku KOH dan H2SO4 untuk menghasilkan pupuk kalium sulfat rendah klorida. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pupuk kalium sulfat telah berhasil disintesis dengan bahan baku berupa asam sulfat dan kalium hidroksida. Hasil analisis penelitian ini terhadap pupuk kalium sulfat yang dihasilkan menunjukkan hasil optimum produk yang dicapai yaitu menghasilkan produk pupuk sebesar 18,65 g dan dengan konversi reaksi 37,3% pada konsentrasi KOH 11,48 M dan yield produk mencapai 0,579 g K2SO4/g KOH pada konsentrasi KOH 11,48 M. Kualitas produk terbaik dari sisi kadar air dicapai pada konsentrasi KOH paling rendah (5,74 M) yaitu 0,70% (di bawah standar 1%). Selain itu, hasil uji asam bebas juga menunjukkan bahwa pupuk yang dihasilkan memiliki kandungan asam bebas sebesar 1,7% pada konsentrasi KOH tertinggi (11,48 M). Dengan hasil ini menunjukkan bahwa pupuk yang dihasilkan dengan bahan baku asam sulfat pekat dan kalium hidroksida telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan dan dapat menjadi alternatif untuk produksi pupuk kalium sulfat tanpa kandungan klorida.