Sintesis dan Karakterisasi Pembalut Luka dari Kitosan dan Kolagen
Abstract
Luka merupakan suatu bentuk kehilangan atau kerusakan pada sebagian jaringan kulit tubuh. Penyakit ini dapat disebabkan oleh gigitan binatang, paparan bahan kimia, udara panas, api, radiasi, atau sumber panas lainnya, atau trauma akibat benda tajam atau tumpul. Membalut luka membantu mempercepat penyembuhan luka dengan mencegah infeksi. Pembuatan pembalut luka dari serat alami merupakan salah satu teknologi medis terkini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas pembalut luka kitosan dan kolagen yang akan digunakan, komposisi kitosan dan kolagen yang ideal untuk diaplikasikan sebagai pembalut luka, dan pengaruh variasi komposisi kitosan dan kolagen terhadap sifat fisik pembalut luka kitosan dan kolagen. Penelitian ini menggunakan asam asetat 0,5M untuk melarutkan kolagen ikan nila dan kitosan udang untuk membuat pembalut luka. kitosan kolagen digunakan untuk pembuatan membran pembalut luka dengan variasi komposisi 1:0, 1:1, 1:2, 2:1, dan 3:1. Berdasarkan temuan penelitian, persentase pembengkakan dapat meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi kitosan (masing-masing 85,18%, 119,43%, 134,66%, 163,56%, dan 203,96%). Kitosan dan kolagen memiliki sifat mudah kehilangan bentuk dan ukuran, karena sifat hidrofilitas kitosan lebih tinggi sehingga nilai degradasi naik seiring dengan penambahan komposisi kitosan. Pada analisa FT-IR, kitosan mengandung gugus gugus hidroksil (-OH), gugus alifatik (-CH2 dan -CH3), regangan C=O, -NH2 bending, regangan CO dari kelompok alkohol primer, dan -COC- glikosidik, sedangkan kolagen mengandung gugus gugus hidroksil (-OH), Amida I, dan Amida II.
Kata kunci: Kitosan, Kolagen, dan Pembalut Luka