PENGELOLAAN POPULASI KUCING LIAR MELALUI COLLABORATIVE FILTERING: DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DAN EKOSISTEM LOKAL
DOI:
https://doi.org/10.30587/indexia.v6i1.7386Keywords:
Overpopulasi Kucing Liar, Collaborative Filtering, Risiko Kesehatan, Gangguan Ekosistem, Kepemilikan yang Bertanggung JawabAbstract
Seiring berjalannya waktu, kebersamaan sahabat kucing telah menjadi aspek yang abadi dalam kehidupan kita. Namun, sebuah masalah signifikan telah muncul: reproduksi kucing yang cepat, mengakibatkan kelebihan populasi yang tidak terkendali. Kelebihan hewan peliharaan ini memiliki dampak yang besar pada masyarakat sekitar. Banyaknya kucing liar menimbulkan tantangan besar, termasuk meningkatnya risiko kesehatan masyarakat akibat penularan penyakit seperti rabies dan toksoplasmosis, gangguan pada ekosistem lokal akibat pemangsaan yang tidak terkendali terhadap burung dan satwa liar kecil, serta masalah kebersihan dan kenyamanan di masyarakat. Lebih jauh lagi, situasi ini merenggangkan hubungan sosial di antara para tetangga, sehingga menimbulkan konflik dan ketidaknyamanan. Untuk mengatasi masalah yang memiliki banyak sisi ini, penelitian ini memperkenalkan pendekatan inovatif kecerdasan buatan yang berpusat pada model Penyaringan Kolaboratif. Sistem ini menggunakan teknik pembelajaran mesin, termasuk Penyaringan Kolaboratif, untuk meningkatkan fungsinya. Menyerupai platform pencocokan yang populer, sistem yang dihasilkan berkolaborasi dengan para profesional kedokteran hewan lokal dan organisasi penyelamatan hewan. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi identifikasi pemilik yang bertanggung jawab atas kucing, memastikan kehidupan yang bermartabat bagi mereka. Pendekatan perintis ini menjanjikan dampak positif pada populasi kucing dan masyarakat, serta mendorong koeksistensi yang harmonis. Sifat kolaboratif dari sistem ini, yang melibatkan Rumah Steril dan Lets Adopt Indonesia, menggarisbawahi potensinya untuk mengurangi tantangan yang ditimbulkan oleh kelebihan populasi kucing liar dan mempromosikan hubungan yang seimbang dan saling menghormati antara manusia dan kucing. Hasil Penelitian ini menghasilkan rekomendasi id kucing paling baik: 63, 58, 56, 22, 64, 35, 60, 39, 21, dan 7.
References
[2] D. Rahmiati, O. Wismandanu, and T. Anggaeni, “KONTROL POPULASI DENGAN KEGIATAN STERILISASI KUCING LIAR DI LINGKUNGAN UNPAD,” Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, vol. 9, no. 2, pp. 114–116, Feb. 2020, doi: 10.1371/journal.pone.0192139.
[3] D. Riandy and A. Zahra, “RESTAURANT RECOMMENDATION SYSTEM USING ADVANCED COLLABORATIVE FILTERING AND REVIEW TEXT CONTENT APPROACH,” J Theor Appl Inf Technol, vol. 28, no. 4, 2023, [Online]. Available: www.jatit.org
[4] W. E. Pangesti, R. Suryadithia, M. Faisal, B. A. Wahid, and A. S. Putra, “Collaborative Filtering Based Recommender Systems For Marketplace Applications,” International Journal of Educational Research & Social Sciences (IJERSC), vol. 2, no. 5, pp. 1201–1209, 2021, doi: https://doi.org/10.51601/ijersc.v2i5.184.
[5] R. Mishra and S. Rathi, “Efficient and Scalable Job Recommender System Using Collaborative Filtering,” in Lecture Notes in Electrical Engineering, Springer, 2020, pp. 842–856. doi: 10.1007/978-981-15-1420-3_91.
[6] M. Aldayel, A. Al-Nafjan, W. M. Al-Nuwaiser, G. Alrehaili, and G. Alyahya, “Collaborative Filtering-Based Recommendation Systems for Touristic Businesses, Attractions, and Destinations,” Electronics (Switzerland), vol. 12, no. 19, Oct. 2023, doi: 10.3390/electronics12194047.
[7] F. Ihsan Mahendra and R. Karlina Prabawati, “HOOKWORM IN STRAY CATS (FELIS SILVESTRIS CATUS) AS CUTANEOUS LARVA MIGRANT AGENT (CLM) IN HUMANS,” APISIO Medika : Jurnal Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, vol. 01, no. 01, pp. 33–39, 2023.
[8] R. Daesusi et al., “Status Terinfeksi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) Liar di Desa Waru Barat Kota Pamekasan,” JURNAL PEDAGO BIOLOGI, vol. 10, no. 1, pp. 252–257, 2022.
[9] A. Asnifatima, S. Parinduri, and A. Aligori, “RISIKO DAN KARAKTERISITIK PENDERITA TOKSOPLASMPOSIS BERADASARAKAN DEMOGRAFI, KEBERADAAN HEWAN PELIHARAAN, HYGIENE DAN SANITASI,” Hearty-Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 8, no. 2, pp. 41–49, 2020.
[10] F. Irawan et al., “ACTA VETERINARIA INDONESIANA Studi Tingkat Kejadian Infeksi Protozoa Gastrointestinal pada Pasien Kucing di Klinik Rvet Bogor Tahun 2021 (Study The Incidence Rate of Gastrointestinal Protozoan Infection in Cats at Rvet Bogor Clinic during 2021),” Acta Vet Indones, vol. 11, no. 2, pp. 131–138, 2023, [Online]. Available: http://www.journal.ipb.ac.id/indeks.php/actavetindones
[11] N. Nirhayu, I. N. A. A. N. Sibang, I. G. M. K. Erawan, and S. K. Widyastuti, “Laporan Kasus: Cystolithiasis Disertai Hematuria pada Kucing Kampung Jantan,” Indonesia Medicus Veterinus, vol. 10, no. 3, pp. 532–543, May 2021, doi: 10.19087/imv.2021.10.3.532.
[12] D. Purnama Sari, H. Alberida, and J. Hamka Kampus Air Tawar, “Analisis Miskonsepsi Peserta Didik di SMAN 7 Padang Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Analysis of Student Misconceptions at SMAN 7 Padang on the Concept of Biodiversity,” Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, vol. 17, no. 2, 2022.
[13] Z. Maula Zamzami, P. Wahyuni, B. Sari Dewi, J. Kehutanan, F. Pertanian Universitas Lampung, and B. Lampung, “Keanekaragaman Satwa Liar Di KHDTK Getas Diversity of wildlife in KHDTK Getas,” Journal of Tropical Upland Resources ISSN, vol. 02, no. 02, pp. 269–275, 2020.
[14] A. Maharani, Nuraida, and M. Hamandia, “Pesan Moral Gerakan Palembang Peduli Hewan Dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Kucing Liar Di Palembang,” Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni (JISHS), vol. 2, no. 1, pp. 48–56, 2023.
[15] S. Wardania, P. A. A. Purba, H. O. K. Silaban, S. M. Sitakar, R. Lisnawati, and N. Zunita, “The Behavioral Diversity of Domestic Cats Living in Gampong Meurandeh and Gampong Teungoh,” Jurnal Biologi Tropis, vol. 23, no. 2, pp. 306–310, Apr. 2023, doi: 10.29303/jbt.v23i2.4628.
[16] M. Ismu Rahayu, “KLASIFIKASI RAS KUCING MENGGUNAKAN METADATA DATASET KAGGLE DENGAN FRAMEWORK YOLO v5,” Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. 12, no. 1, pp. 14–18, 2023.
[17] K. S. Witanto, L. G. Astuti, and I. W. Supriana, “KEGIATAN STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT PENGEMBANG MACHINE LEARNING DAN FRONT-END WEB DI PT PRESENTOLOGICS DICODING INDONESIA,” JURNAL PENGABDIAN INFORMATIKA, vol. 1, no. 2, pp. 565–570, 2023.
[18] R. Sutomo and D. Kaisha Pratama, “Measuring Tourist Experience in Semarang City through an Advanced Recommendation System,” Jurnal Komunikasi, Sains dan Teknologi, vol. 2, no. 2, pp. 192–200, Dec. 2023, doi: 10.61098/jkst.v2i2.56.
[19] Aisha Kusuma Putri and Suliadi, “Rekomendasi Destinasi Wisata di Indonesia Menggunakan Metode Item2Vec,” Jurnal Riset Statistika, pp. 11–18, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrs.v3i1.1770.
[20] M. Islamiyah, P. Subekti, T. Dwi Andini, and S. Asia Malang, “Pemanfaatan Metode Item Based Collaborative Filtering Untuk Rekomendasi Wisata Di Kabupaten Malang,” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, vol. 13, no. 2, 2019.
[21] S. F. Prayoga, N. I. Megawati, E. M. Z. Arifin, and L. Nangoi, “Ovariohysterectomy pada kucing liar,” Ovozoa : Journal of Animal Reproduction, vol. 10, no. 3, pp. 98–104, Dec. 2021, doi: 10.20473/ovz.v10i3.2021.98-104.
[22] N. Fadhilatunnisa, S. Sudarti, and W. Subchan, “ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT PASAR MENGENAI PENGGUNAAN RODENTISIDA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUCING LIAR,” JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, vol. 6, no. 2, pp. 108–113, Dec. 2021, doi: 10.51544/jkmlh.v6i2.2365.
[23] B. Wisnuyana, E. Yuniati, P. Studi, M. Antropologi, I. Budaya, and U. Gadjah Mada, “Kehadiran Kucing Sebagai Hewan Peliharaan di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Masyarakat Kota Surabaya dan Sidoarjo),” SOLIDARITY, vol. 12, no. 2, pp. 414–428, 2023, [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity