BIOAKTIVITAS KROKOT (Portulaca grandiflora Hook) SECARA IN VITRO
Abstract
Krokot (Portulaca grandiflora Hook) adalah gulma yang berkhasiat obat dan secara empiris digunakan masyarakat untuk berbagai pengobatan seperti mengatasi diare dan penyembuhan luka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri, antioksidan danĀ toksisitas ekstrak krokot. Jenis penelitian berupa eksperimental laboratorium menggunakan sampel campuran batang dan daun krokot. Ekstrak krokot diperoleh dari hasil maserasi dengan etanol 96 % pro analisis (p.a). Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi, antioksidan memakai metode 1,1-difenil-2-pikril-hidrazi (DPPH) serta toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Escherichia coli (E. coli) dan Staphylococcus aureus (S. aureus) digunakan sebagai bakteri uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak krokot dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi hambat minimum (KHM) sebesar 40% pada E. coli dan 60% terhadap S. aureus dengan menghasilkan zona hambat masing- masing sebesar 6,34 mm dan 6,40 mm. Ekstrak krokot berpotensi sebagai antioksidan kuat dengan nilai Inhibition Concentration 50 % (IC50) sebesar 11,890 ppm, sedangkan vitamin C sebagai kontrol positif sebesar 2,658 ppm. Ekstrak krokot bersifat toksik pada larva udang dengan nilai Lethal Concentration 50% (LC50) sebesar 168,904 ppm. Sehingga disimpulkan krokot mempunyai bioaktivitas antioksidan, antibakteri dan toksisitas.