RESPON PEMBERIAN PUPUK ECOENZYM DAN PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI TANAH VERTISOL
Abstract
Tanaman bawang merah termasuk jenis umbi-umbian yang dimanfaatkan sebagai bahan dapur dan obat-obatan. Upaya dalam mengatasi permasalahan pemupukan adalah penggunaan pupuk yang sesuai standarisasi dalam budidaya tanaman bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil terbaik antara ecoenzym dan phoska terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan juni-agustus 2024 di desa Mantup, lamongan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. faktor pertama (E) adalah pupuk ecoenzym yang terdiri dari 3 taraf, yaitu E1= 5 ml/plot, E2= 10 ml/plot, E3= 15 ml/plot. Faktor kedua (P) adalah pupuk phonska yang terdiri dari 4 taraf, yaitu P0= 16 gram/plot, P1= 100 kg/ha, P2= 200 kg/ha, P3= 300 kg/ha masing-masing di ulang 3 kali, sehingga di peroleh 36 unit percobaan. Variabel pengamatan meliputi variabel pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan variabel hasil terdiri dari bobot basah per rumpu, bobot basah per petak, bobot kering per rumpun, bobot kering per petak, diameter umbi, estimasi bobot basah per hektar dan estimasi bobot kering per hektar. Analisis data mengunakan analisis sidik ragam 5%, jika terdapat perbedaan nyata dilakuan uji lanjut DMRT 5% dan uji korelasi. Hasil analisis sidik ragam variabel tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah per petak menunjukan adanya interaksi nyata antara pemberian dosis pupuk ecoenzym dan NPK phonska dimana kombinasi terbaik pada perlakuaan E3P3 (15 ml/petak dan 300 kg/ha). Perlakuan tunggal pupuk ecoenzym menunjukan adanya perbedaan nyata pada variabel jumlah daun, bobot basah per rumpun, diameter umbi, estimasi bobot basah per hektar dan estimasi bobot kering per hektar perlakuan terbaik yaitu E2 (10 ml/petak). Perlakuan tunggal pupuk NPK phonska menunjukan adanya perbedaan sangat nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah per rumpun, bobot basah per petak, bobot kering per rumpun, bobot kerinng aper petak, diameter umbi, estimasi bobot basah per hektar, estimasi bobot kering per hektar perlakuan terbaik P3 (300 kg/ha).