Pengukuran Beban Kerja Fisiologis dan Psikologis Kuli Panggul di PT. Pelindo III
Abstract
Beban kerja dapat dialami setiap pekerja apapun jenis pekerjaannya. Pada dasarnya sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan fisik secara berelebihan akan mengakibatkan beban kerja fisiologis jika dilakukan secara terus menerus dan pekerjaan yang menuntut mental berlebih pasti akan berdampak stress pada pekerja jika kondisi dari pekerjaan tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Seiring dengan meningkatnya jumlah pekerjaan yang menguras tenaga baik secara fisiologis maupun psikologis, kondisi ini dapat berimbuh pada peningkatan tingkat kelelahan yang dialami oleh pekerja yang dapat menyebabkan penurunan performa kerja, rawan terhadap cedera atau kecelakaan, bahkan dapat beresiko terjadinya penyakit diovascular mobil serta yang lebih parah dapat menyebabkan pekerja tersebut pensiun dini. Sehingga perlu dilakukan pengukuran serta evaluasi terhadap beban kerja yang dialami oleh pekerja, agar tidak menimbulkan efek negatif terhadap tubuh setelah melakukan pekerjaannya. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja psikologis dan metode Heart Rate Reserve (HRR) untuk menilai beban kerja fisiologis terhadap 3 koresponden yang berprofesi sebagai buruh angkut di pelabuhan Gresik, PT. Pelindo III. Dari hasil pengamatan NASA-TLX didapatkan : Mat Alim 84,33 (Sangat Tinggi), Alam 88,33 (Sangat Tinggi), dan Adidin Slamet 85,66 (Sangat Tinggi). Kemudian menggunakan metode %CVL dan didapatkan hasil Mat Alim (49 th) 68,68 % (Kerja dalam waktu singkat) , Alam (39 th) 64,03 % (Kerja dalam waktu singkat) , dan Adidin Slamet (39 th) 63,39 % (Kerja dalam waktu singkat). Hasil dari perhitungan energi ekspenditur dan didapatkan hasil Mat Alim (49 th) 7,10 (berat) ; Alam (39 th)7,61 (berat) ; dan Adidin Slamet (39 th) 6,32 (berat).
Kata kunci— Perubahan fisiologis, Heart Rate Reserve, NASA-TLX, energi ekspenditur
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.