PERANCANGAN KLASTER INDUSTRI BERBASIS VALUE CHAIN PADA SENTRA IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) TENUN SONGKET LINDUNG BULAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG

Authors

  • Abdurrozaq Hasibuan Universitas Islam Sumatera Utara
  • Tri Hernawati 3Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara Medan, Indonesia
  • Cindi Yolanda BR Siagian 3Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30587/matrik.v22i2.3290

Keywords:

Klaster Industri, Value Chain, Multi Criteria Decision Making

Abstract

Kebijakan industrialisasi merupakan suatu kebijakan yang komprehensif dan integratif yang mencakup tidak hanya pengembangan kapasitas dan daya saing industri itu sendiri akan tetapi lintas sektoral yang mendukungnya. Kebijakan clustering dapat menjadi salah satu jalan menuju industrialisasi di Indonesia. Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah potensi utama yang secara nyata mampu menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi. Dengan potensi SDM, SDA dan IKM, maka diperlukan pendekatan clustering untuk IKM. Klaster IKM dikembangkan dengan pemilihan positioning yang sesuai dengan karakteristik daerahnya. Dalam penelitian ini dibahas mengenai aktivitas value chain untuk sentra industri Tenun Songket Lindung Bulan sebagai objek pengamatan. Selain itu dirinci kelengkapan klaster dan digunakan kuesioner untuk melihat gap yang terjadi antar setiap kepentingan kriteria klaster. Dari kuesioner yang telah dibagikan diambil titik tengah hasil setiap kriteria menggunakan perhitungan geometri. Setelah didapat bobot hasil perhitungan geometri diambil hasil pembobotan lanjutan menggunakan model analytical hierarchy process (AHP) dan bantuan software expert choice. Didapatkan pembobotan terbesar adalah kriteria pelaku inti klaster dengan nilai 0,321 dan bobot terendah oleh kriteria pemasok klaster industri sebesar 0,073. Dari pembobotan tersebut dibentuk sistem klaster industri dan juga aliran hubungan antar kelengkapan klaster. Luaran dari penelitian ini adalah sistem klaster industri, evaluasi sistem dan saran perbaikan dalam sistem klaster industri untuk objek pengamatan. Dengan saran perbaikan menghadirkan pihak ketiga yang khusus menangani persediaan bahan baku benang dan tambahan yang berada dalam lokasi klaster industri akan memecahkan permasalahan ketersediaan bahan baku dari pelaku inti klaster industri tenun songket sebagai reaksi atas kurangnya pembobotan pada kriteria pemasok dari klaster industri.

References

[1] I. Fauzi, K. Kahdar, and S. Riyadi, “Analisis Persepsi Konsumen Untuk Strategi Pengembangan Produk Sarung Di Ikm Sarung Majalaya,” J. Dimens. Seni Rupa dan Desain, vol. 16, no. 1, p. 75, 2019.
[2] N. Azizah and V. D. Pramandari, “Implementasi Supply Chain Management Pada Umkm Tenun Troso Jepara,” NJCA (Nusantara J. Comput. Its Appl., vol. 3, no. 1, pp. 11–16, 2018.
[3] B. Suhardi, S. V. Wardani, and W. A. Jauhari, “Perbaikan Proses Produksi Ikm Xyz Berdasarkan Kriteria Cppb-Irt, Wise, Dan Sjh Lppom Mui,” J@ti Undip J. Tek. Ind., vol. 14, no. 2, p. 93, 2019.
[4] E. Istiani, “Sistem Informasi Supply Chain Management Produksi Kain Tenun pada PT. Cibaligo Indah Textile Mill,” Sentia 2019, vol. 11, pp. 142–146, 2019.
[5] E. Yulistia, B. Penelitian, and P. Sumatera, “Analisa Lingkungan pada IKM Pewarnaan Tekstil di Kelurahan Tuan Kentang Palembang Environmental Analysis at Textile Dyeing IKM In the Village of Tuan Kentang Palembang,” vol. 02, no. 01, 2021.
[6] U. Meriyanti, N. Safriadi, and Tursina, “Rancang Bangun E-Commerce Tenun Songket Sambas Sahidah,” J. Sist. dan Teknol. Informassi, vol. 1, no. 1, pp. 1–4, 2016.
[7] R. Prima, M. Meuthia, and S. Surya, “Pengembangan Motif Berbasis Digital pada Usaha Tenun Kubang H . Ridwan By di Kabupaten Lima Puluh Kota Guguk , Kabupaten Lima Puluh Kota , Provinsi Sumatera Barat. Hal ini,” vol. 2, pp. 126–131, 2021.
[8] M. Tahwin, D. A. L. Dewi, and A. A. Mahmudi, “Supply Chain Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Industri Batik Tulis Lasem Kabupaten Rembang),” 2nd Univ. Res. Coloquium 2015 ISSN, no. 4, pp. 71–79, 2015.
[9] W. Sukmawati, W. Sukmawati, O. Suparno, and A. Hermawan, “Keberlanjutan Rantai Pasok Industri Kecil Dan Menengah (Ikm) Alas Kaki Di Kabupaten Dan Kota Bogor,” J. Teknol. Ind. Pertan., vol. 30, no. 1, pp. 43–52, 2020.
[10] S. Lestari and M. T. Riyanti, “Kajian Motif Tenun Songket,” Dimens. DKV, vol. 2, no. 1, pp. 33–48, 2017.
[11] R. Tahrir, T. R. & Rohidi, and S. Iswidayati, “Makna Simbolis dan Fungsi Tenun Songket Bermotif Naga Pada Masyaratakat Melayu di Palembang Sumatera Selatan,” Cathar. J. Arts Educ., vol. 6, no. 1, pp. 9–18, 2017.
[12] H. Hidayat, G. Gunadi, L. Arlangga, and F. Yulianti, “Pengelolaan Kain Tenun Songket Khas Palembang Di Desa Pedu Kabupaten Jejawi Kecamatan Ogan Komering Ilir (Oki),” SPEKTA (Jurnal Pengabdi. Kpd. Masy. Teknol. dan Apl., vol. 1, no. 1, p. 21, 2020.
[13] M. H. Tuankotta, M. T. Industri, P. Studi, T. Industri, F. T. Industri, and U. I. Indonesia, “Management Industri Sarung Tangan Kulit,” 2020.
[14] R. N. Adriani, “Implementasi Program One Village One Product (Ovop) Pada Koperasi Paguyuban Tenun Troso Kabupaten Jepara,” Pengaruh Harga Disk. Dan Persepsi Prod. Terhadap Nilai Belanja Serta Perilaku Pembelian Konsum., vol. 7, no. 9, pp. 27–44, 2015.
[15] R. L. R. Silalahi, S. A. Mustaniroh, D. M. Ikasari, and R. P. Sriulina, “Institutional analysis of milkfish supply chain using interpretive structural modelling (ISM) (case study of UD. Bunda Foods, Sidoarjo District),” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 131, no. 1, 2018.

Downloads

Published

2022-03-10

How to Cite

Hasibuan, A., Hernawati, T., & BR Siagian, C. Y. (2022). PERANCANGAN KLASTER INDUSTRI BERBASIS VALUE CHAIN PADA SENTRA IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) TENUN SONGKET LINDUNG BULAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG. Matrik : Jurnal Manajemen Dan Teknik Industri Produksi, 22(2), 157–166. https://doi.org/10.30587/matrik.v22i2.3290

Issue

Section

Articles