ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER KEJADIAN HUJAN LEBAT DENGAN METODE RED GREEN BLUE (RGB) DAN CLOUD CONVECTIVE OVERLAYS (CCO) DI BALIKPAPAN (STUDI KASUS 09 AGUSTUS 2024)
Abstract
Hujan lebat yang terjadi di Kota Balikpapan pada 9 Agustus 2024 menyebabkan banjir dan tanah longsor yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut menggunakan data citra satelit Himawari-8 yang diolah dengan perangkat lunak SATAID. Analisis dilakukan melalui pengukuran suhu puncak awan, interpretasi citra Red, Green, and Blue (RGB), analisis pola angin menggunakan streamline, dan penghitungan parameter atmosfer (CAPE, LI, dan K-Index) untuk memahami dinamika atmosfer. Analisis Low-Level Moisture Transport (LLMT) juga dilakukan untuk menggambarkan distribusi kelembapan atmosfer pada lapisan rendah (500–1000 hPa). Hasil penelitian menunjukkan suhu puncak awan cumulonimbus yang sangat rendah (-74,2°C) dengan nilai CAPE mencapai 628 J/kg dan K-Index 34°C, yang mengindikasikan adanya energi konveksi signifikan dan ketidakstabilan atmosfer tinggi. Analisis LLMT menunjukkan transportasi kelembapan yang kuat dari Selat Makassar menuju Balikpapan, sementara pola angin pada lapisan 925–500 hPa mendukung konvergensi kelembapan yang intens. Interaksi antara kelembapan tinggi, pola angin konvergen, dan ketidakstabilan atmosfer menjadi faktor utama yang mendukung kejadian hujan lebat di Balikpapan.
Downloads

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.