Uji Efektivitas Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) dalam Menghambat Bakteri Staphylococcus epidermidis
Uji Efektivitas Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) dalam Menghambat Bakteri Staphylococcus epidermidis
Abstract
Masalah kesehatan di negara tropis salah satunya indonesia yang tidak pernah dapat diobati secara tuntas adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi akibat bakteri yang paling sering dijumpai di lingkungan sekitar adalah jerawat. Staphylococcus epidermidis adalah salah satu bakteri paling banyak menyebabkan penyebab jerawat setelah Propionibacterium acne. Kunyit putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) merupakan tanaman yang berkhasiat untuk penyembuhan infeksi. Sebagai obat alami, kunyit putih memiliki kandungan senyawa aktif seperti kurkumin, flavonoid, minyak atsiri, fenolik, dan alkaloid menurut fitokimia. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui apakah ekstrak etanol dari kunyit putih mampu mencegah pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian eksperimental dengan desain post test only control group design menggunakan Metode sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat sebesar 30,78 mm pada kontrol positif, 0 mm pada kontrol negatif, 34,18 mm pada konsentrasi 20%, 35,38 mm pada konsentrasi 40%, 37,95 mm pada konsentrasi 60%, 41,27 mm pada konsentrasi 80%, dan 36,87 mm pada konsentrasi 100%. Konsentrasi tertinggi yaitu 80% dengan diameter hambat 41,27 mm. Ekstrak kunyit putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) dengan konsentrasi (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%) memiliki efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis