RESILIENSI AKADEMIK PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM
Abstract
Resiliensi atau daya lentur merupakan salah satu istilah dalam bidang psikologi. Paradigmanya didasarkan pada pandangan yang muncul dari lapangan psikologi ataupun sosiologi mengenai bagaimana seseorang baik anak, remaja, dan orang dewasa sembuhdari keterpurukan, trauma, ataupun stress akibat dari masalah yang sedang dialami. Ada individu yang mampu bertahan dan bangkit dari situasi yang negative. Namun, tidak sedikit pula individu yang gagal keluar dari situasi negative tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah telaah dokumen. Untuk analisis data pada penelitian kualitatif ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yakni reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam pelaksanaan pengecekan keabsahan data didasarkan pada empat kriteria yaitu derajat keterpercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
Sedangkan resiliensi akademik merupakan istilah yang mempresentasikan ketangguhan seseorang dalam menghadapi berbagai tugas akademik dalam lingkungan sekolah. Mengetahui lebih jauh tentang bagaimana resiliensi akademik dapat dicapai, akan memberikan sumbangan besar terhadap upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan pendampingan proses belajar siswa dan studi mahasiswa secara tepat.
Para ilmuwan psikologi saat ini merasakan adanya beberapa kelemahan mendasar dari teori-teori psikologi modern sehingga perlu mengajukan satu alternatif psikologi. Inilah yang kemudian memuncul alternatif psikologi Islami. Psikologi Islam mempunyai pandangan yang khas mengenai manusia, tentang penciptaan manusia dan hakekat manusia yang tertuang dalam Al Quran dan Hadits, baik tersurat (jelas maknanya) maupun tersirat (perlu penafsiran) serta menawarkan problem solving atas segala probematika kehidupannya. Termasuk dalam resiliensi akademik yang merupakan kemampuan yang dimiliki individu yang tidak kalah ketika menghadapi tekanan dan masalah dalam atmosfir pendidikan.
Berangkat dari paradigma tersebut, pembahasan terhadap resiliensi akademik prespektif psikologi Islam menjadi hal yang menarik. Selain untuk melihat metode Islamisasi ilmu yang berkembang, juga untuk menggali aspek-aspek resiliensi akademik dalam Islam yang berdasar pada al Qur’an dan Hadits. Resiliensi akademik perspektif psikologi Islam juga untuk memberikan alternatif bagi kritik yang dilakukan terhadap psikologi modern yang melepaskan diri dari nilai-nilai ketuhanan.