Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II
Abstract
ASI eksklusif merupakan pemberian asupan yang pertama kali diberikan kepada seorang bayi yang baru saja lahir sampai dia berusia 6 bulan kehidupan, tanpa ada penambahan makanan dan hal lain yang diberikan. Ada berbagai faktor-faktor penyebab kesulitan seorang ibu dalam melakukan pemberian ASI secara eksklusif, dan salah satu dari mereka adalah pekerjaan yang dijalani oleh ibu. Ibu menyusui yang sedang bekerja dan tidak bekerja akan memiliki perbedaan waktu serta cara dalam melakukan pemberian ASI pada anaknya. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengeksplorasi korelasi antara status pekerjaan dari ibu dan praktik dalam pemberian asupan berupa ASI yang dilakukan secara eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Gamping II. Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah analitik cross-sectional dengan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Pengambilan sampel penelitian dilaksanakan dengan menggunakan teknik accidental sampling, melibatkan 55 responden. Sebanyak 36 responden (65,5%) dalam sampel tersebut tidak bekerja, dan 37 responden (67,3%) di antaranya memberikan asupan berupa ASI secara eksklusif. Hasil dari statistik memberikan penjelasan bahwa nilai p: 0,895 > α: 0,05, menyiratkan tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dari ibu dan praktik pemberian ASI secara eksklusif di Puskesmas Gamping II.