Sistematik Review : Penanganan Morbus Hansen di Indonesia dari Sektor Keperawatan

Authors

  • Andri Setiya Wahyudi Universitas Airlangga
  • Irfani Zukhrufatul M Universitas Airlangga
  • Tiyani Tiyani Universitas Airlangga
  • Amalia Niswah Q Universitas Airlangga
  • Mediani Wahyu P Universitas Airlangga
  • Hani Salsabila Deva Universitas Airlangga
  • Benaya Jamaloe Universitas Airlangga
  • Ahmad Junaidi Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2018

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang dibutuhkan dalam menanggani sebuah kasus
terkait suatu penyakit. Salah satunya adalah mengenai kusta. Kusta merupakan penyakit infeksi
kronik. Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh mycobacterium leprae, kusta dapat
menyebabkan gangguan kesehatan berupa kecacatan permanen apabila pengobatan tidak ditangani
segera. Selain itu, bila tidak ditangani kusta dapat sangat progresif menyebabkan kerusakan pada
kulit, saraf-saraf, anggora gerak, dan mata. Indonesia menduduki peringkat ke-3 total kasus baru di
seluruh dunia. Dengan latar belakang tersebut artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat
dalam penangganan kasus kusta di Indonesia untuk menurunkan angka kejadian kusta di Indonesia.
Pencarian literature dilakukan pada artikel yang telah terpublis pada tahun 2011-2020.
Pencarian literatur yang digunakan menggunakan kata kunci kusta, penanganan, dan perawat.
Penelurusan dilakukan disitus google scholar dan scoopus.
Hasil dari literature ditemukan bahwa peran perawat dalam penangganan kusta di Indonesia
adalah sebagai care giver, educator, fasilitator dalam pencarian pengobatan yang tepat. Dimana
apabila kasus penderita kusta dapat ditanggani dengan efektif maka angka kejadian kusta juga
menurun.
Perawat memiliki peranan penting dalam menurunkan angka kejadian kusta di Indonesia yang
menduduki peringkat ketiga dengan kasus penderita kusta terbanyak. Proses keperawatan juga harus
dilakukan secara kompleks.

References

Aprizal, A., Lazuardi, L., & Soebono, H.
(2017). Faktor risiko kejadian kusta.
Berita Kedokteran Masyarakat, 33(9),
427. https://doi.org/10.22146/bkm.25569
Garamina, H. J. (2015). Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
Terhadap Stigma Penyakit. J Aromed
Unila, 2(3), 326–332.
Kemenkes RI. (2018). Hapuskan Stigma dan
Diskriminasi terhadap Kusta. In
InfoDatin Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI (pp. 1–11).
Khoiriyati, D. (2020). Pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam dan terapi
metabolik murottal Al-Qur ’ an Asupan
gizi , status status sindrom pegawai
Pengalaman pasien penderita dan kusta
dalam pencarian pengobatan di terhadap
tekanan darah dan respirasi pada pasien
pre operasi Universitas X : studi
deskriptif wilayah Pare-Pare Sul-Sel :
studi fenomenologi Lepers ’ experience
in seeking treatment at Pare Pare South
Sulawesi : phenomenology Universitas
studi deskriptif.
Noratikasari, P. D., Ariyanto, Y., & Ririanty,
M. (2020). Peran Kelompok Perawatan
Diri (KPD) dalam Upaya Mencegah
Peningkatan Kecacatan pada Penderita
Kusta. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia, 15(1), 22.
https://doi.org/10.14710/jpki.15.1.22-30
Nur Laili, A. F. (2017). Hubungan Dukungan
Keluarga Dan Pengetahuan Terhadap
Perawatan Diri Penderita Kusta Di
Puskesmas Grati Tahun 2016. The
Indonesian Journal of Public Health,
12(1), 13.
https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.
13-26
Student, U. (2020).Faktor Risiko Penderita
Kusta Tipe Multibasiler Di Rsud
Tugurejo Semarang.Diponegoro medical
journal. 9, 127–134.

Downloads

Published

2020-11-10

How to Cite

Wahyudi, A. S., M, I. Z., Tiyani, T., Niswah Q, A., Wahyu P, M., Deva, H. S., … Junaidi, A. (2020). Sistematik Review : Penanganan Morbus Hansen di Indonesia dari Sektor Keperawatan. Indonesian Journal of Professional Nursing, 1(1), 33–37. https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2018

Issue

Section

Articles